Presiden Trump dan Keluarga Kunjungi Kota Terlarang di Beijing

Selasa, 07 November 2017 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan keluarganya mendapat kehormatan saat berkunjung ke Beijing. Donald Trump diizinkan masuk ke Kota Terlarang di Beijing.

Dalam keterangan resmi Duta Besar Amerika Serikat untuk China Terry Branstad menyatakan Kota Terlarang terbuka untuk keluarga inti Presiden Donald Trump saat melawat ke negeri Tirai Bambu itu pada Rabu-Jumat mendatang.

"Kota Terlarang pada malam pertama kunjungan (Rabu 8/11) akan menerima keluarga inti Presiden China dan Presiden AS. Saya yakin itu sangat pribadi dan istimewa," kata Dubes AS Terry Branstad, sebagaimana dikutip xinhua di Beijing, Selasa (7/11).

Kota Terlarang memiliki sejarah panjang dan merupakan tempat penting di China. Orang-orang ingin belajar sejarah China bisa menemukan sumber-sumbernya di Kota Terlarang, demikian penjelasan Terry Branstad terkait alasan pemilihan Kota Terlarang sebagai tempat kunjungan Presiden Trump.

Di Kota Terlarang juga, Presiden Donald Trump akan melakukan sejumlah pembicaraan penting dengan Presiden China Xi Jinping. Oleh karena adanya dua kepala negara berpenduduk terbesar di dunia itu, maka Kota Terlarang ditutup untuk umum pada Rabu (8/11).

Kota Terlarang tetap ramai pada Selasa dan beberapa polisi berjaga-jaga di sekitarnya. Beberapa pengunjung menyadari penutupan tersebut karena untuk menghormati kunjungan Presiden AS.

"China merupakan negara yang menjunjung tinggi kesopanan sehingga rakyat memahami (penutupan itu). Kami berharap China dan AS akan menjaga persahabatan dan tidak terlibat konflik," kata Wang, salah satu pengunjung asal Provinsi Shanxi, sebagaimana dikutip Global Times.

"Ini kunjungan kedua saya ke China dan saya anggap Kota Terlarang merupakan simbol terbesar budaya China. Saya pikir perbedaan budaya dan bahasa bukan hambatan bagi China dan AS. Sebaliknya, kedua negara harus bekerja sama dan belajar satu sama lain, khususnya dalam ranah global," kata Caroline, wisatawan asal AS.

"Kunjungan Trump ke Kota Terlarang akan berbeda dari kunjungan biasa, khususnya untuk membantu Trump lebih memahami budaya China," kata Wakil Direktur Lembaga Kajian AS, Chinese Academy of Social Science, Ni Feng.

Sebagaimana dilansir Antara, kKunjungan Donald Trump tercatat sebagai kunjungan pertama seorang kepala negara asing setelah Kongres ke-19 Partai Komunis China beberapa waktu lalu. Kemungkinan besar kerja sama perdagangan dan isu Semenanjung Korea merupakan topik utama pertemuan kedua kepala negara tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri China Zheng Zeguang mengatakan bahwa Donald Trump dan keluarganya akan diperlakukan sebagai tamu negara khusus.

"Akan ada interaksi penting antara kedua kepala negara. Ibu negara (Melania Trump) dan Madame Peng (Li Yuan) akan bersama mengunjungi sekolah," kata Terry Branstad.(*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan