Pramono-Rano Bakal Bikin Program Sarapan Gratis, Anggarannya Rp 10 Ribu per Porsi

Jumat, 10 Januari 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Terpilih, Pramono Anung-Rano Karno, juga akan menerapkan program sarapan gratis di berbagai sekolah. Nantinya, per porsi anggaran sarapan gratis itu senilai Rp 10.000.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Transisi Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno, Ima Mahdiah di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (9/1).

"Mas Pram kan juga pengin ada sarapan gratis ya. Totalnya (anggaran sarapan gratis) sih belum ada, cuma kalau satu orang itu sarapan Rp 10 ribu," ucapnya.

Ia menuturkan, program tersebut rencananya akan diuji coba di beberapa sekolah terlebih dahulu, sebelum Pramono-Rano dilantik sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta Terpilih periode 2025-2030.

Baca juga:

Masukan dari Anies-Ahok Diperlukan di Tim Transisi Pramono-Rano

"Kan kami, tim transisi, menyiapkan. Jadi, uji cobanya mungkin kita kan beberapa sekolah dulu," papar dia.

Ima menerangkan, sarapan gratis Pramono-Rano nantinya akan berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Jakarta 2025.

Sementara di satu sisi, ia mengaku, pihaknya membuka opsi untuk memberikan subisidi dari APBD 2025 kepada penyelenggara program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI, Prabowo Subianto.

Sebab, program Presiden Prabowo itu ada pula yang didistribusikan pada pagi hari. Jadi, pihak tim transisi membuka opsi untuk memberikan subisidi dibanding bentrok antara MBG dengan sarapan gratis Pramono-Rano.

Baca juga:

Gaji dan Jam Kerja Pegawai Pengelola Makan Bergizi Gratis Perlu Evaluasi

Ima menekankan, pihaknya masih membahas lebih lanjut soal teknis sarapan gratis Pramono-Rano.

"Makan gratis (program Prabowo), itu ada yang di pagi hari ya, jam 08.00 WIB, jadi, biar enggak bentrok, kita subsidi sekalian. Nanti mungkin kita akan bicara tentang regulasinya," ujarnya.

Sementara itu, jika diterapkan, sarapan gratis Pramono-Rano akan menyasar sekolah negeri sekaligus sekolah swasta. Akan tetapi, kata Ima, tidak semua sekolah swasta se-Jakarta mendapatkan sarapan gratis.

"Mungkin akan dilihat grade-nya (sekolah) dulu ya, tapi ya itu tadi, di dalam satu sekolah kita tidak bisa memisahkan mana yang susah, mana yang mampu. Jadi, tidak boleh ada pemisahan, jadi semua kalau dalam satu kelas dapat, ya semua harus dapat (sarapan gratis)," tutupnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan