Posisi Wagub DKI Kosong Lantaran Anies Tak Punya Kekuatan Politik
Kamis, 21 November 2019 -
MerahPutih.Com - Kekosongan Wagub DKI Jakarta membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswersn berjalan sendiri. Hal ini tentu sangat tidak efektif dalam menjalankan roda pemerintahan.
Pengamat politik Wempy Hadir menilai, faktor utama lamanya pengisian kekosongan wakil gubernur DKI Jakarta disebabkan dua hal.
Baca Juga:
Melunak, PKS Pertimbangkan Empat Figur Cawagub DKI dari Partai Gerindra
Pertama lemahnya kekuatan politik Gubernur Anis Baswedan.
"Kita ketahui bahwa Anis bukanlah kader partai politik. Dengan demikian dia tidak mempunyai ikatan emosional yang kuat dengan partai politik. Sebaliknya partai politik juga enggan berjuang sekuat tenaga karena sikap Anies dianggap non partisan. Padahal dia didukung oleh partai politik. Jadi memang titik lemah yang pertama ada pada pak Anis sendiri," kata Wempy kepada wartawan di Jakarta (21/11).

Yang kudua, lanjut Wempy adalah adanya tarik ulur kepentingan partai koalisi. Kalau kita melihat dinamika yang terjadi, kekosongan posisi wagub DKI Jakarta tidak terlepas tarik ulur kepentingan partai pengusung.
Hal ini bisa dilihat bagaimana PKS sudah sejak lama menyodorkan dua nama kepada gubernur Anis. Namun hingga saat ini kedua nama tersebut belum juga dibahas di DPRD DKI Jakarta.
Situasi tersebut diperparah lagi dengan munculnya empat nama baru yang diusulkan oleh partai Gerindra. Dengan demikian sudah ada enam nama yang diusulkan ke Gubernur Anies.
"Tinggal kita melihat apakah nama-nama yang usulkan oleh masing-masing partai akan diakomodir atau hanya mengakomodir kader dari partai yang mempunyai kekuatan politik di DPRD," terang Wempy.
Baca Juga:
Cawagub Syaikhu Geram Gerindra Ajukan Empat Nama Pengganti Sandi
Kekosongan posisi wagub DKI Jakarta diyakini Wempy bisa mengganggu jalannya pemerintahan. Dengan demikian beban kerja Anis semakin tinggi dan tidak meng-cover semua urusan.
"Anies sebaiknya segera berkoordinasi dengan semua partai politik di DPRD Jakarta agar pembahasan posisi wakil gubernur tidak berlarut," pungkas Wempy Hadir.(Knu)
Baca Juga:
Penggusuran Warga Sunter Sengaja Dipolitisasi untuk Sudutkan Anies