PON XX, 80 Persen Warga Papua Ditargetkan Sudah Divaksin

Kamis, 09 September 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Demi menyukseskan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dihelat di Papua pada 2-15 Oktober mendatang, warga Bumi Cenderawasih diminta aktif melakukan vaksinasi.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, warga Papua yang melakukan vaksinasi masih 51 persen.

"Kalau bisa sampai 80 persen saat PON terjadi," ujarnya dalam keterangan pers, (9/9).

Baca Juga:

Telkom Sebar 891 Titik WiFi di PON Papua

Ia menjelaskan, percepatan vaksinasi sangat penting agar masyarakat dapat dimungkinkan untuk menyaksikan pertandingan.

Termasuk mendukung para atlet secara langsung di setiap venue yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Timika.

"Karena ini kan pesta olahraga, kalau enggak ada penonton kan ibarat enggak pakai lauk," kata Muhadjir yang juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Selain itu, salah satu kunci sukses penyelenggaraan PON XX Papua yaitu tercapainya target vaksin yang akan berimbas pada terbukanya akses penonton.

PON Papua. (Foto: Antara)
PON Papua. (Foto: Antara)


Dengan terbukanya akses bagi penonton, menurut Muhadjir, hal itu akan berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi masyarakat.

Sebab, meskipun masih dalam kondisi pandemi COVID-19, pemerintah berharap PON bisa menjadi momentum membangkitkan perekonomian Papua.

"Yang jelas, protokol kesehatan juga harus dipatuhi betul sambil kita melihat-lihat dan mempertimbangkan untuk menetapkan apakah bisa ditonton atau tidak," jelas Muhadjir.

Baca Juga:

PON Segera Bergulir, Airlangga Minta Tingkat Kasus COVID-19 di Papua Diturunkan

Pemerintah juga telah menyiapkan asrama dan rusun untuk memfasilitasi para atlet dan delegasi dari 34 provinsi selama ajang PON XX Papua berlangsung.

Total ada 35 asrama dan rusun yang disediakan pemerintah pusat yang tersebar di seluruh wilayah penyelenggaraan PON.

Muhadjir menegaskan bahwa pemerintah pusat telah membuat kebijakan agar asrama atlet itu dibangun di tempat yang nantinya akan bisa digunakan lebih lanjut setelah PON. Seperti asrama pelajar sekolah filsafat.

"Jadi, agar bangunan ini tidak mubazir dan termanfaatkan dengan baik pasca PON," tutup Muhadjir. (Knu)

Baca Juga:

Sebelum PON, Kasus COVID-19 di Papua Harus Turun

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan