Polisi Pastikan Eks Kombatan ISIS Tidak Bisa Asal Masuk ke Indonesia
Selasa, 04 Februari 2020 -
MerahPutih.Com - Polri mendapat informasi dari Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi soal rencana pemulangan 600 warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS di Timur Tengah.
Kabagpenum Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah dimana warga negara eks ISIS ini, apakah berasal, maksudnya yang masih di negara Syria, Turki, dan Irak.
Baca Juga:
Menag Dikecam Terkait Pemulangan 600 WNI yang Jadi Kombatan ISIS
"Kita masih koordinasi," kata Adi Saputra kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (3/2).
Asep menyebut pihaknya juga akan melakukan profiling dan verifikasi. Langkah itu untuk memastikan kewarganegaraan 600 orang eks ISIS tersebut.

"Iya informasinya memang 600 orang, langkahnya tentu diverifikasi dan profiling dulu bener nggak WNI, harus jelas track record-nya, masih ada proses itu memastikan sambil lihat sikap pemerintah dari sana," ujarnya.
Sementara itu, di dalam negeri, lanjutnya, kajian strategis juga sedang dilakukan oleh Kemlu, Kemenag, Kemensos, BIN, Polri, dan BNPT. Kajian itu juga untuk memastikan kadar pengaruh ISIS 600 orang tersebut. Selain itu, BNPT dan Densus punya program deradikalisasi.
Baca Juga:
Rencana Pemulangan Eks Kombatan ISIS ke Indonesia Dinilai Tanpa Persiapan
"Termasuk kajian strategis, apakah terpapar sedemikian dalam atau ada kesadaran, tapi program deradikalisasi itu menjadi penting. Kita juga perlu upaya tetap awasi gerak-gerik orang tersebut jangan sampai beri pemahaman atau pemaparan pada orang lain," ucapnya.
Hasil profiling dan kajian strategis akan dilanjutkan dengan program deradikalisasi, juga memastikan pengawasan terhadap mereka agar kemudian tidak menyebarkan paham ISIS di Indonesia. 600 orang itu, 47 orang berstatus sebagai tahanan. Sisanya hanya bekas anggota ISIS.(Knu)
Baca Juga:
Pengamat Nilai ISIS Dapat 'Angin Segar' Beraksi di Indonesia