Rencana Pemulangan Eks Kombatan ISIS ke Indonesia Dinilai Tanpa Persiapan


Anggota ISIS dan keluarga mereka berjalan saat mereka menyerah di desa Baghouz, provinsi Deir Al Zor, Suriah, Selasa (12/3/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Rodi Said/cfo
MerahPutih.com - Sejumlah pihak mempertanyakan pernyataan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi soal rencana pemulangan 600 warga negara Indonesia (WNI) yang pernah bergabung dengan ISIS dari Timur Tengah.
Salah satu tokoh yang mempertanyakan rencana tersebut adalah professor di Arabic and Islamic Studies, Departement of Languages and Cultures (Middle East Studies) Ghent University, Belgium, Ayang Utriza Yakin.
Baca Juga:
Menag Dikecam Terkait Pemulangan 600 WNI yang Jadi Kombatan ISIS
"Apakah sudah ada rencana matang @Kemenag_RI bagaimana membina mantan TERORIS ISIS ini setelah berada di Indonesia?" tulis Ayang di akun Twitter-nya, Senin (3/2).
Ayang yang juga pengurus Lembaga Takmir Masjid (LTM) LTM PBNU ini menilai, tanpa penanganan yang tepat, maka kepulangan 600 eks kombatan ISIS itu bisa menjadi bom waktu.
"Sangat teramat berat, bahkan negara-negara UE 'menolak' warga negara mereka yang jadi teroris ISIS kembali, karena tanpa penanganan yang tepat, akan jadi bom waktu," cuitnya di akun @Ayang_Utriza.

Sebelumnya, Menag Fachrul Razi mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berencana memulangkan 600 WNI yang pernah bergabung dalam ISIS dari Timur Tengah.
"Badan Penanggulangan Terorisme dalam waktu dekat akan memulangkan 600 orang yang sekarang tersesat di ISIS di Timur Tengah," kata Fachrul dalam sambutannya di acara deklarasi Organisasi Masyarakat Pejuang Bravo Lima di Taman Impian Jaya Ancol pada Sabtu (1/2).
Baca Juga:
Pengamat Nilai ISIS Dapat 'Angin Segar' Beraksi di Indonesia
Menurut Fachrul, 600 WNI itu sebagian besar telah membakar paspor Indonesia agar merasa dekat dengan Tuhan. "Sekarang mereka terlantar di sana dan karena kepentingan kemanusiaan minta dikembalikan ke Indonesia," ujarnya.
Menag mengklaim, pemerintah tetap menerima mereka kembali karena itu sudah merupakan kewajiban bersama untuk mengawasi dan membina ratusan WNI eks kombatan ISIS itu.
"Itu termasuk kewajiban kita bersama untuk mengawasinya dan membinanya. Mudah-mudahan mereka bisa kembali menjadi warga negara Indonesia yang baik," pungkas Fachrul. (Knu)
Baca Juga:
Ketua PBNU Minta WNI yang Terpapar ISIS Tak Langsung Dimaafkan
Bagikan
Berita Terkait
Rampung Diperiksa KPK, Eks Menag Gus Yaqut Bungkam soal Aliran Fee Kuota Haji ke Kemenag

Menag dan Ketua DMI Hadiri Peresmian Masjid Raya Baitul Mukhtar BSD City

Ojol yang Tewas Dilindas Mobil Rantis Brimob Didoakan Wafat Sebagai Syuhada

Menag Janji Laporan Kasus Intoleransi Segera Ditangani Kurang dari 24 Jam

KPK Cekal Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Hadiri Pemeriksaan KPK

Cek Kesehatan Gratis di Sekolah Layani 12,5 Juta Siswa Semua Agama, Menag: Sehat Bagian dari Iman

Menteri Agama Buka Alasan Keluarga Tolak Suryadharma Ali Dimakamkan di TMP Kalibata

Kenang Sosok Suryadharma Ali, Menteri Agama RI: Beliau Berperan Membuat Penyelenggaraan Haji Jadi Lebih Modern

Obitarium Suryadharma Ali: Karier Moncer Sang Mantan Menteri Hingga Tersandung Kasus Korupsi
