Pj Gubernur Heru Anggap Rokok Elektrik Lebih Berbahaya dari Konvensional
Senin, 05 Agustus 2024 -
MerahPutih.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta kepada seluruh pelajar untuk tidak merokok, khususnya rokok elektrik. Pasalnya, kata dia, rokok elektrik lebih bahaya dibandingkan rokok biasa.
"Rokok elektrik itu lebih berbahaya menurut saya," kata Heru Budi, saat menghadiri acara penyuluhan penyalahgunaan narkoba bagi pelajar di Jakarta, pada Senin (5/8).
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) ini mengungkapkan rokok elektrik lebih rentan untuk dimasuki cairan-cairan yang berbahaya. "Lebih rentan untuk di masukan cairan-cairan yang memang tidak patut kita gunakan. Seperti vape, tolong diperhatikan dengan benar," ucapnya.
Heru pun meminta untuk orang tua membantu mengawasi anak-anaknya agar tidak merokok, khususnya rokok elektrik. Menurutnya, pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan orang tua harus mencegah supaya anaknya tidak merokok.
Baca juga:
Pemprov DKI Bakal Cabut KJP Pelajar yang Beli Rokok Elektrik
"Apalagi perubahan zaman, kalau saya tanya mereka merokok tidak? Tidak, tapi rokok elektrik, sama saja," ujarnya.
"Jadi saya minta yang namanya merokok, yang namanya pengguna rokok elektrik, itu sama saja merokok dan beban pemerintah provinsi Jakarta, beban kita sebagai orang tua sepertinya lebih berat," imbuh Heru.
Nantinya, Heru menegaskan Pemprov DKI bakal mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) jika ada siswa yang kedapatan merokok.
"Bagi saya, bagi pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jika ada siswa yang merokok saya akan cabut Kartu Jakarta Pintarnya. Bagi adik-adik yang mendapatkan merokok, merokok itu menggunakan rokok elektrik juga lah ya. Itu akan saya cabut Kartu Jakarta Pintarnya, sampaikan kepada orang tuanya," tutupnya. (Asp)