Pertolongan Pertama Psikologis pada Upaya Bunuh Diri

Kamis, 13 Oktober 2022 - Andreas Pranatalta

BUNUH diri bisa dicegah. Membantu orang dengan kecenderungan bunuh diri (OKBD) untuk mengungkapkan dan mengekspresikan pikiran dan perasaannya bisa menyelamatkan nyawa. Jangan meremehkan kemampuan dalam diri kita untuk bisa menolong mereka.

Setiap orang bisa saja mempunyai pikiran bunuh diri. Orang yang berpikiran untuk bunuh diri mungkin tidak mencari pertolongan secara langsung, tetapi menunjukkan tanda-tanda, terutama kepada keluarga dan teman-temannya. Oleh karena itu, penting untuk mampu mengenali tanda-tanda kecenderungan bunuh diri.

Berdasarkan jurnal bertajuk Pedoman Pertolongan Pertama Psikologis Pada Upaya Bunuh Diri, seseorang bisa jadi menunjukkan perubahan drastis pada perilaku, suasana hati, atau penampilan. Mereka merasa kesepian dan terkucil, menyalahkan diri sendiri atas peristiwa yang terjadi, tidak memiliki alasan hidup, sulit tidur, hingga perasaan benci diri sendiri.

Tanda selanjutnya adalah mereka kerap melukai diri sendiri seperti mengiris bagian tubuh dengan benda tajam, meracuni diri sendiri, atau membenturkan kepala ke dinding. Berkurangnya nafsu makan secara drastis juga menjadi tanda-tanda awal OKBD. Yang juga perlu diwaspadai adalah berbicara atau menulis tentang kematian atau bunuh diri secara tiba-tiba. Bisa juga diungkapkan langsung kepada orang dekat bahwa dirinya ingin bunuh diri.

Baca juga:

Menteri PPPA Sebut Kasus Bunuh Diri yang Menimpa NWS Bentuk Dating Violence

Pertolongan Pertama Psikologis pada Upaya Bunuh Diri
Coba tanyakan kepada mereka apa arti bunuh diri. (Foto: Unsplash/Julia Taubitz)


Jika kamu mencurigai orang tersebut memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, kamu mungkin perlu mengungkapkan kekhawatiranmu kepadanya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yakni mendekati diri kita dengan OKBD. Pilih tempat khusus ketika berbicara dengan OKBD mengenai permasalahannya. Apabila kamu merasa seseorang mungkin memiliki ide bunuh diri tetapi kamu tidak mampu bertanya, mintalah tolong kepada orang lain yang mampu untuk menanyakannya.

Berhati-hatilan dengan sikapmu. Pikirkan bagaimana perasaanmu tentang bunuh diri dan cobalah memperkirakan efek dari sikap tersebut terhadap kemampuanmu memberikan bantuan pada OKBD. Misalnya, keyakinan bahwa bunuh diri adalah tindakan yang keliru, bukan solusi. Ada baiknya juga untuk pahami dengan lebih baik keyakinan umum tentang bunuh diri serta keyakinan dan sikap OKBD tentang mengakhiri hidup mereka.

Baca juga:

Lansia di Gunungkidul Dominasi Kasus Bunuh Diri

Pertolongan Pertama Psikologis pada Upaya Bunuh Diri
Tanpa sadar, kita juga memiliki pengaruh untuk mencegah seseorang bunuh diri. (Foto: Unsplash/Thought Catalog)


Hindari mengangkat topik tentang bunuh diri dengan OKBD saat sedang berdebat ataupun saat OKBD sedang marah, karena ada kemungkinan mereka akan merespons secara negatif ataupun menjauh. Pahami juga bahwa mereka tidak selalu bersedia untuk bicara, atau mungkin tidak berhasil melakukan pendekatan kepadanya.

Terakhir, coba bertanya tentang pikiran bunuh diri. Pahamilah bahwa lebih penting untuk menanyakan ide atau pikiran bunuh diri seseorang dibanding mengkhawatirkan bagaimana susunan kata yang digunakan untuk bertanya. Kamu tetap perlu bertanya tentang ide atau pikiran bunuh diri yang dimilikinya meskipun merasa kurang nyaman pada saat bertanya. Hormati OKBD dan cobalah untuk tidak mengambil alih situasi yang ada.

Mulai percakapan dengan mereka dan berikan kesempatan untuk menceritakan atau mendiskusikan perasaan-perasaan negatifnya. Sabar dan beri waktu kepadanya untuk sampai pada topik mengenai ide bunuh dirinya. (and)

>Baca juga:

>Bukan Tindakan Egois, Bunuh Diri Bukanlah Sebuah Pilihan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan