Pertolongan Pertama Psikologis pada Upaya Bunuh Diri
Setiap orang bisa saja memiliki pikiran bunuh diri. (Foto: Unsplash/Andreea Popa)
BUNUH diri bisa dicegah. Membantu orang dengan kecenderungan bunuh diri (OKBD) untuk mengungkapkan dan mengekspresikan pikiran dan perasaannya bisa menyelamatkan nyawa. Jangan meremehkan kemampuan dalam diri kita untuk bisa menolong mereka.
Setiap orang bisa saja mempunyai pikiran bunuh diri. Orang yang berpikiran untuk bunuh diri mungkin tidak mencari pertolongan secara langsung, tetapi menunjukkan tanda-tanda, terutama kepada keluarga dan teman-temannya. Oleh karena itu, penting untuk mampu mengenali tanda-tanda kecenderungan bunuh diri.
Berdasarkan jurnal bertajuk Pedoman Pertolongan Pertama Psikologis Pada Upaya Bunuh Diri, seseorang bisa jadi menunjukkan perubahan drastis pada perilaku, suasana hati, atau penampilan. Mereka merasa kesepian dan terkucil, menyalahkan diri sendiri atas peristiwa yang terjadi, tidak memiliki alasan hidup, sulit tidur, hingga perasaan benci diri sendiri.
Tanda selanjutnya adalah mereka kerap melukai diri sendiri seperti mengiris bagian tubuh dengan benda tajam, meracuni diri sendiri, atau membenturkan kepala ke dinding. Berkurangnya nafsu makan secara drastis juga menjadi tanda-tanda awal OKBD. Yang juga perlu diwaspadai adalah berbicara atau menulis tentang kematian atau bunuh diri secara tiba-tiba. Bisa juga diungkapkan langsung kepada orang dekat bahwa dirinya ingin bunuh diri.
Baca juga:
Menteri PPPA Sebut Kasus Bunuh Diri yang Menimpa NWS Bentuk Dating Violence
Jika kamu mencurigai orang tersebut memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, kamu mungkin perlu mengungkapkan kekhawatiranmu kepadanya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yakni mendekati diri kita dengan OKBD. Pilih tempat khusus ketika berbicara dengan OKBD mengenai permasalahannya. Apabila kamu merasa seseorang mungkin memiliki ide bunuh diri tetapi kamu tidak mampu bertanya, mintalah tolong kepada orang lain yang mampu untuk menanyakannya.
Berhati-hatilan dengan sikapmu. Pikirkan bagaimana perasaanmu tentang bunuh diri dan cobalah memperkirakan efek dari sikap tersebut terhadap kemampuanmu memberikan bantuan pada OKBD. Misalnya, keyakinan bahwa bunuh diri adalah tindakan yang keliru, bukan solusi. Ada baiknya juga untuk pahami dengan lebih baik keyakinan umum tentang bunuh diri serta keyakinan dan sikap OKBD tentang mengakhiri hidup mereka.
Baca juga:
Hindari mengangkat topik tentang bunuh diri dengan OKBD saat sedang berdebat ataupun saat OKBD sedang marah, karena ada kemungkinan mereka akan merespons secara negatif ataupun menjauh. Pahami juga bahwa mereka tidak selalu bersedia untuk bicara, atau mungkin tidak berhasil melakukan pendekatan kepadanya.
Terakhir, coba bertanya tentang pikiran bunuh diri. Pahamilah bahwa lebih penting untuk menanyakan ide atau pikiran bunuh diri seseorang dibanding mengkhawatirkan bagaimana susunan kata yang digunakan untuk bertanya. Kamu tetap perlu bertanya tentang ide atau pikiran bunuh diri yang dimilikinya meskipun merasa kurang nyaman pada saat bertanya. Hormati OKBD dan cobalah untuk tidak mengambil alih situasi yang ada.
Mulai percakapan dengan mereka dan berikan kesempatan untuk menceritakan atau mendiskusikan perasaan-perasaan negatifnya. Sabar dan beri waktu kepadanya untuk sampai pada topik mengenai ide bunuh dirinya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat