Penyebab Janin Tidak Berkembang dengan Sempurna

Sabtu, 05 Februari 2022 - Muchammad Yani

SETIAP orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya sejak masih berada di dalam kandungan ibunda. Semua gizi terbaik akan diberikan untuk memenuhi tumbuh kembang sang jabang bayi. Ibu hamil pun harus mau mengikuti sesi olahraga khusus selama masa kehamilan agar jalan lahir sang bayi lancar tanpa hambatan. Perlu diketahui tubuh ibu hamil sangat sensitif sehingga harus selalu waspada dengan apa yang dikonsumsi setiap hari serta aktivitas yang dilarang selama hamil.

Kata healthline.com, janin bisa saja berhenti berkembang bahkan sampai ibu mengalami keguguran karena berbagai faktor eksternal. Tentunya sejak trimester pertama ibu hamil harus lebih ekstra menjaga diri demi keselamatan bayi. Ibu hamil bahkan harus mengikuti banyak pantangan yang dianjurkan dokter agar masa kehamilan terjaga dengan baik.

Baca juga:

6 Jenis Keju Paling Sehat dengan Kandungan Protein yang Baik

1. Kelainan kromosom

Pastikan sel sperma dan sel telur dalam kondisi baik. (Foto: Pixabay/swiftsciencewriting)
Pastikan sel sperma dan sel telur dalam kondisi baik. (Foto: Pixabay/swiftsciencewriting)

Ketika berencana memiliki anak, pastikan kesehatan reproduksi dirimu dan pasangan dalam kondisi prima. Tentu saja gejala penyakit pada organ reproduksi sangat tak kasatmata karena hampir tidak menunjukkan gejala. Kamu dan pasangan perlu memeriksakan kondisi organ reproduksi ke dokter kandungan sebelum kehamilan. Kualitas sel sperma dan sel telur yang buruk dapat menyebabkan kelainan kromosom pada zigot. Akibatnya pertumbuhan zigot pun bisa berhenti begitu saja. Kondisi ini biasa disebut dengan kehamilan kosong.

Baca juga:

Bunda, Ini Penyebab Suara Serak saat Hamil

2. Infeksi

Virus dapat menggerogoti zigot yang sedang berkembang. (Foto: Pixabay/geralt)
Virus dapat menggerogoti zigot yang sedang berkembang. (Foto: Pixabay/geralt)

Selain disebabkan oleh kelainan kromosom, perkembangan janin bisa berhenti karena adanya penyakit tertentu seperti infeksi virus TORCH, toksoplasma, herpes, dan rubella di dalam tubuh terutama sang ibu. Virus-virus tersebut biasanya mencari makan di dalam tubuh manusia dengan menggerogoti inang utama. Tetapi jika ternyata pengidapnya sedang hamil, virus bisa memakan zigot yang baru akan berkembang di dalam rahim. Akibatnya pertumbuhan janin pun berhenti. Ibu hamil bisa mengalami keguguran atau anak yang lahir mengalami kekurangan fisik seperti hilangnya tempurung kepala atau kelainan jantung.

3. Efek samping obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan sangat berbahaya bagi ibu hamil. (Foto: Pixabay/stevepb)
Beberapa jenis obat-obatan sangat berbahaya bagi ibu hamil. (Foto: Pixabay/stevepb)

Saat baru pertama kali kontrol kehamilan, dokter kandungan akan memberikan pantangan makanan serta obat-obatan yang dilarang dan berbahaya bagi perkembangan janin. Pada masa kehamilan, seorang perempuan akan mengalami perubahan hormon secara drastis. Perubahan hormon ini dapat mengubah beberapa kebiasaan serta riwayat penyakit. Misalnya sebelum hamil kamu tidak memiliki riwayat penyakit seperti alergi atau peradangan. Tapi ketika hamil menjadi sensitif terhadap debu dan makanan sehingga secara mendadak mengidap alergi. Daripada langsung gegabah minum obat-obatan, lebih baik konsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan. Beberapa jenis obat-obatan sangat berbahaya bagi janin karena dapat menghambat pembelahan sel pada zigot atau bahkan meracuni janin sehingga berisiko mengalami keguguran. (Mar)

Baca juga:

Ciri-Ciri Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan