Pentingnya Kesadaran tentang Depresi dan Cara Mengobatinya
Minggu, 18 Desember 2022 -
LAPORAN World Health Organization (WHO) pada 2022 menyatakan sekitar satu dari delapan orang di dunia hidup dengan gangguan jiwa. Gangguan kecemasan dan gangguan depresi adalah yang paling umum pada pria dan perempuan. Secara global, mungkin ada 20 upaya bunuh diri untuk setiap satu kematian.
Negara-negara di Asia Tenggara memliki tingkat kesehatan jiwa yang cukup rendah. Depresi juga tidak dipahami dengan baik di Asia Tenggara, stigma dan kesadaran yang rendah menghambat akses pasien terhadap pengobatan.
Akibatnya, pasien terus-menerus merasa frustrasi dan tidak berdaya. Kurangnya pemahaman akan perbedaan tentang jenis depresi di antara pasien, perawat, dan profesional medis umum pada akhirnya membuat gejala dan pengalaman sering dianggap sama.
Di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan jiwa emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
Baca juga:

Johnson & Johnson Indonesia secara resmi meluncurkan kampanyenya di Indonesia yang bertajuk Let's get to know depression! The Great Blue Sea of Depression dengan tagline #MoreThanBlue. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan depresi dan menekankan pentingnya mencari pengobatan. Kampanye serupa juga digulirkan di beberapa wilayah Asia Tenggara lainnya oleh Johnson & Johnson.
Pada fase awal kampanye ini, Johnson & Johnson Indonesia memperkenalkan karakter Alex yang dikembangkan oleh Janssen, perusahaan farmasi dari Johnson & Johnson.
Karakter yang dibuat untuk media sosial ini akan menggambarkan masalahnya, memanusiakan kondisi depresi, dan diharapkan dapat mengubah persepsi bahwa depresi dapat menimpa semua orang.
Sebagai bagian dari peluncuran kampanye ini, Johnson & Johnson Indonesia memperkenalkan penggunaan cerita komik, melalui karakter Alex, sebagai cara untuk menyebarkan edukasi tentang depresi.
Melalui cerita komik ini, masyarakat umum dan generasi muda dapat belajar tentang depresi, dampaknya, serta tanda dan gejala untuk mengenalinya.
Program ini mendorong masyarakat untuk mendapatkan informasi (mengenali tanda-tanda depresi dan dampaknya), mendapatkan skrining (menyadari bahwa mereka tidak sendirian dan dapat disembuhkan), dan mendapatkan bantuan (berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional dan menerima perawatan yang tepat).
Baca juga:
“Kita perlu menghilangkan stigma terhadap depresi di Indonesia. Ini adalah kondisi yang dapat diobati, terutama ketika orang dapat mengenali gejalanya sejak dini dan mencari pengobatan jika diperlukan. Kampanye #MoreThanBlue membahas masalah ini dan mendorong masyarakat untuk memahami penyebab, gejala, dan mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkan dari para ahli," kata Country Leader of Communications & Public Affairs for Johnson & Johnson Pharmaceutical in Indonesia & Malaysia, Devy Yheanne, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com.
Jika kamu atau keluarga mengalami gejala-gejala terkait depresi, sangat disarankan untuk berkonsultasi pada tenaga kesehatan jiwa profesional, seperti psikiater, dokter umum, atau psikolog. (and)
Baca juga: