Pentingnya Deteksi Talasemia Sejak Dini, Segera Cek ke Laboratorium
Jumat, 09 Agustus 2024 -
MerahPutih.com - Indonesia berada dalam sabuk Talasemia dunia dengan angka pembawa sifat genetik untuk Talasemia mencapai 3-10 persen. Hal ini berarti sebanyak delapan hingga 22 juta penduduk Indonesia membawa sifat genetik Talasemia dan berpotensi menurunkannya kepada anak-anak mereka.
dr. Meriana Virtin, dokter umum serta project manager officer Laboratorium Medis Cordlife Persada menjelaskan talasemia merupakan kelainan darah bawaan yang menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin dengan baik.
"Hemoglobin bertugas untuk mengikat oksigen agar bisa dibawa ke seluruh tubuh oleh sel darah merah," ujar Meriana, dalam siaran pers yang diterima merahputih.com, Kamis (8/8).
Salah satu gejala utama yang dialami pasien Talasemia kata Meriana, adalah anemia, suatu kondisi di mana kadar hemoglobin di dalam tubuh lebih rendah daripada normal. Pasien dengan Talasemia berat harus menjalani transfusi darah secara berkala untuk tetap menjaga kadar hemoglobin di dalam tubuhnya agar tetap dalam batas normal.
Baca juga:
Talasemia adalah kondisi yang diturunkan ketika kedua orang tua merupakan
pembawa sifat genetik Talasemia. Dan seringkali, kedua orang tua yang merupakan pembawa sifat genetik baru mengetahui membawa kelainan genetik Talasemia setelah memiliki anak
dengan Talasemia.
"Penyakit ini tentunya bisa mendapatkan penanganan cepat melalui deteksi dini, serta melakukan pemeriksaan riwayat penyakit keluarga yang anemia atau pasien Talasemia," ujarnya.
PT Cordlife Persada belum lama ini meluncurkan layanan Laboratorium Medis Patologi Klinik. Salah satu layanan penting pada laboratorium ini ialah skrining Talasemia. Paket skrining tersebut sudah termasuk pemeriksaan analisa Hb dan gambaran darah tepi.
"Sehingga skrining Talasemia lengkap dapat dilakukan dalam satu kali pemeriksaan,” jelas Farid Sastra Nagara, manajer laboratorium Cordlife. (ikh)