Pengusaha Indonesia Tergiur Mesin Buatan Taiwan
Kamis, 15 Oktober 2015 -
MerahPutih Bisnis - Para pengusaha Indonesia khususnya yang tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menyatakan ketetarikannya kepada beberapa mesin pengolahan dan pengemasan buatan Taiwan yang ditampilkan dalam pameran teknologi pengolahan dan pengemasan terbesar di Indonesia bertajuk 'All Pack Indonesia 2015' di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, 30 September-3 Oktober, lalu.
Wakil Ketua Iwapi Sarina Achmad mengungkapkan pihaknya bahkan sudah membeli mesin pembuat tahu asal Taiwan di acara Trade Meeting, Jakarta, Agustus lalu. Menurutnya, mesin tersebut dapat membantu produktivitas perajin tahu binaan Iwapi. Dengan mesin ini, produksi tahu dapat lebih banyak 40% dibandingkan cara manual yang selama ini dilakukan.
Dikatakan, untuk tahap awal Iwapi mendatangkan satu mesin pengolah tahu seharga 45 ribu Dollar Amerika Serikat, di akhir bulan ini.
"Nantinya kami akan mengundang sekitar 1.000 perajin tahu di Jakarta untuk dilakukan edukasi penggunaan alat. Bila sukses, Iwapi tentu ingin memperbanyak mesin dan UKM yang dibina," papar Sarina seperti siaran pers yang diterima redaksi merahputih.com, Kamis (15/10) sore WIB.
Dia berharap dengan produksi tahu lebih besar dari kebutuhan, nantinya perajin tahu dapat melakukan ekspor.
Selain itu, Iwapi juga berminat membeli mesin pengemas makanan senilai 60 ribu Dollar AS yang diproduksi San Tung Machine Industry. "Harganya memang relatif mahal. Tetapi sepadan dengan kualitas produknya," tandasnya.
Rencananya, mesin canggih tersebut akan digunakan untuk membantu UKM di timur Indonesia yang bergerak di bidang produk laut. Diharapkan dengan kemasan yang lebih baik, produk laut UKM akan memiliki nilai tambah.
Ketertarikan Iwapi terhadap mesin Taiwan disambut baik oleh Direktur Pusat Perdagangan Taiwan di Jakarta, Tony Lin. Bahkan secara khusus, Tony mengundang Sarina Achmad untuk menghadiri pameran mesin terbesar di Taiwan yang akan berlangsung Nopember mendatang.
Disinggung mengenai target, Tony Lin mengatakan untuk saat ini pihaknya tidak mematok target yang muluk dalam hubungan bisnis dengan Indonesia.
"Buat kami, dengan perkembangan sekarang ini dimana para pengusaha kami sudah berani melangkahkan kaki ke luar. Itu sudah bagus. Kami optimis akan ada progres positif," kata Tony.
Dijelaskan selama ini ada beberapa cara yang ditempuh Lembaga Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Taiwan (TAITRA) untuk meningkatkan volume bisnis Taiwan di luar negeri khususnya di Indonesia. Antara lain, mengundang pembeli ke Taiwan atau datang ke Indonesia lewat pameran, pertemuan dagang dan misi dagang.
"Hasilnya cukup bagus. Terbukti sekarang Iwapi bersedia jadi distributor produk kami," ujarnya.
Tony menambahkan untuk lebih memperkuat pasarnya di Indonesia, para pengusaha Taiwan harus mencari agen yang kuat. "Atau buka cabang di Indonesia," pungkasnya.
Baca juga: