Peneliti Beberkan Alasan Orang Gemar Flexing Kegiatan Berolahraga
Selasa, 11 April 2023 -
JIKA kamu memiliki akun Instagram, setidaknya kamu pernah sekali melihat orang yang memamerkan kegiatan workout-nya. Entah itu temanmu, orang yang kamu ikuti, atau bahkan sekadar lewat di halaman explore saja dari orang yang benar-benar tidak kamu kenal.
Melihat masifnya konten flexing kegiatan berolahraga ini, mungkin kamu bertanya-tanya, “Kok, orang-orang suka pamer kegiatan workout-nya di media sosial?”
Jawabannya ada pada temuan studi berikut ini. Laporan riset di The Journal of Business Research awal 2019 menyebutkan bahwa upaya seseorang untuk memamerkan kegiatan workout-nya ke media sosial adalah untuk menarik perhatian.
Kebanyakan orang melakukan ini untuk menemukan pasangan, tetapi orang tersebut merasa kurang percaya diri dan merasa bahwa ‘nilai jual’ mereka rendah.
Baca juga:

"Orang-orang yang sedang ingin bercinta menggunakan sinyal ini untuk mengiklankan kesehatan mereka, terutama ketika mereka merasa nilai mereka untuk menemukan pasangan cukup rendah,” tulis riset tersebut.
Menariknya, studi tersebut juga mengungkapkan kalau upaya tersebut seringnya tidak berhasil dan juga tidak meningkatkan persepsi orang lain kepada kita.
Studi lain dari tim Universitas Brunel di Inggris pada 2018 bahkan mengaitkan perilaku flexing kegiatan berolahraga dengan perilaku narisisisme. Orang yang hobi flexing kegiatan berolahraganya di media sosial cenderung memilik masalah psikologis dan ciri narsisistik.
Riset menyelidiki motivasi nyata orang-orang untuk mengunggah aktivitas di gym ke media sosial mereka. Menurut penelitian, orang-orang yang sering mengunggah aktivitas latihan mereka menunjukkan motivasi utama yang jelas.
Baca juga:

Salah satunya menyombongkan penampilan mereka atau setidaknya tentang jumlah waktu yang dihabiskan untuk penampilan fisik mereka.
Rasa asyik dengan penampilan sendiri dan keinginan untuk memiliki daya tarik yang kuat ini tergolong sifat narsistik.
“Orang narsisis lebih sering memperbarui pencapaian mereka, yang dimotivasi oleh kebutuhan mereka akan perhatian dan validasi dari komunitas media sosial,” jelas studi tersebut.
Walaupun hasil studi tersebut menunjukkan bahwa unggahan narsisis terbayar karena mereka menerima lebih banyak likes dan comments di media sosial untuk pembaruan status, bisa jadi teman media sosial mereka diam-diam tidak menyukai tampilan egois semacam itu. Demikian penjelasan Dr Tara Marshall, dosen psikologi yang terlibat dalam studi itu.
Menurut Marshall, perlu kesadaran yang lebih besar untuk memahami apakah pembaruan status yang kamu buat cenderung mengganggu orang lain daripada mengibur. (dsh)
Baca juga: