Pemprov Jabar Ingin Gambir - Jakarta Ditempuh 1,5 Jam Perjalanan Pakai Kereta Api
Kamis, 27 November 2025 -
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia telah melakukan penandatanganan kerja sama penataan perkeretaapian Jabar di Purwakarta, Selasa (25/11).
Dalam kesepatan itu, menyepakati layanan kereta api strategis "Kilat Pajajaran" yang menargetkan pemangkasan waktu tempuh rute Stasiun Gambir-Bandung menjadi hanya 1,5 jam.
Percepatan ini diklaim sebagai solusi percepatan mobilitas warga di jalur konvensional.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan kesepakatan ini tertuang dalam kerja sama optimalisasi perkeretaapian yang juga mencakup penyediaan gerbong khusus logistik pertanian untuk menekan biaya distribusi pangan.
Baca juga:
"Bahkan layanan ini direncanakan terhubung hingga Garut, Tasikmalaya, dan Banjar dengan waktu tempuh sekitar dua jam melalui Bandung," ujar Dedi dalam keterangan di Bandung, Rabu (26/11).
Selain pemangkasan waktu tempuh penumpang lewat kereta Pajajaran, Dedi menekankan poin krusial dalam kerja sama ini adalah peluncuran "Kereta Api Tani Mukti".
Layanan ini dikhususkan untuk mengangkut hasil pertanian dan perdagangan dari wilayah sentra produksi di Jabar menuju pasar utama di Jakarta, Cirebon, dan Banjar. Langkah ini dinilai strategis untuk memotong rantai pasok yang selama ini terhambat tingginya ongkos logistik darat.
"Penyediaan lokomotif dan gerbong untuk mengangkut hasil pertanian dan perdagangan pada rute Jakarta-Cirebon serta Jakarta-Banjar ini kami namakan Kereta Api Tani Mukti," katanya.
Dalam peta jalan kerja sama tersebut, Pemprov Jabar dan KAI juga akan menghidupkan jalur wisata "Jaka Lalana" yang melintasi rute Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur, serta percepatan elektrifikasi jalur Padalarang-Cicalengka untuk mendukung mobilitas harian kaum urban Bandung Raya.
Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin menyambut baik inisiatif dengan Pemprov Jabar dan berkomitmen menindaklanjuti dengan pembentukan Joint Working Group guna menyusun kajian teknis dan rencana kerja bertahap, termasuk penataan kawasan Stasiun Bandung dan Kiaracondong.