Pemerintah Diminta Hentikan Publikasi Data-Data Pasien COVID-19

Selasa, 06 Juli 2021 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Labor Institute Indonesia meminta agar pemerintah menghentikan publikasi data-data pasien COVID-19 agar tidak menimbulkan chaos dan beban psikologis di masyarakat. Terlebih masyarakat yang sudah mengalami ketakutan akibat publikasi data COVID-19.

"Sedangkan pemerintah belum mampu mengantisipasi kelangkaan dan ketersediaan obat-obatan dan oksigen ditengah-tengah masyarakat," ujar Sekretaris Eksekutif Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga dalam keterangannya, Selasa (6/7).

Baca Juga

Jumlah Pasien COVID-19 Berhasil Sembuh Capai 1.231.454

Labor Institute Indonesia juga mendorong pemerintah untuk segera melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi dan menanggulangi harga obat-obatan yang melambung tinggi khususnya untuk terapi pasien COVID-19.

Ilustrasi: Pemakaman dua jenazah pasien COVID-19 di Ponorogo, Jawa Timur. Foto: MP/Istimewa

Operasi pasar khusus obat-obatan dan pengadaan oksigen perlu digelar sesegera mungkin untuk membantu masyarakat dan untuk mencegah mafia yang bermain dengan memanfaatkan situasi pandemi saat ini.

Andi mendesak, para pejabat publik agar mengurangi rhetorika politik yang sifatnya himbaun. Menurutnya, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah aksi cepat tanggap akan tersedianya obat-obatan dan oksigen yang murah dan tersedia cepat di masyarakat.

Baca Juga

MPR Minta Waspadai Penyebaran Varian Baru COVID-19 saat Libur Panjang

Selain itu Aksi cepat tanggap dengan penyediaan bahan makanan seperti susu, vitamin, makanan yang bergizi dan penyediaan masker yang murah dan tersedia cepat dapat dilakukan oleh pemerintah dengan menggerakkan seluruh potensi yang ada seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya BUMN Farmasi. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan