Pemerintah Ajak UMKM Kembangkan Industri Otomotif Agar 'Naik Kelas'
Kamis, 14 Maret 2024 -
Merahputih.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta para pelaku industri otomotif di Indonesia agar meningkatkan kemitraan dengan UMKM penyedia komponen otomotif guna mendukung hilirisasi.
"Saya mengajak industri otomotif untuk ikut mengembangkan UMKM otomotif melalui kemitraan agar bisa naik kelas," kata Teten dalam keterangan Kemenkop UKM, Kamis (13/3).
Berdasarkan data BPS, pada 2023 industri otomotif menyumbang Rp311 triliun atau sekitar 9 persen dari total produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan non migas. Sedangkan pertumbuhan industri otomotif selama lima tahun terakhir atau selama periode 2018-2023 adalah 4,1 persen.
Baca juga:
Berbagai Koleksi Mobil BJ Habibie Bakal Ditampilkan di Museum Otomotif Indonesia
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan bahwa produksi otomotif roda empat pada 2023 sebanyak 1,395 juta unit. Sedangkan jumlah produksi sepeda motor atau roda dua sebanyak 5,2 juta unit, menurut data ASEAN Automotive Federation (AAF).
Menurut Teten, kemampuan UKM industri otomotif sangat baik karena mampu memasok 65 persen komponen kendaraan dan alat berat.
Baca juga:
Layanan Purna Jual Jadi Aset Besar VinFast di Pasar Otomotif Nasional
Oleh sebab itu, Teten mengatakan keberadaan UMKM penyedia komponen otomotif ini tidak bisa dianggap enteng, terlebih saat ini sedang dibangun ekosistem kendaraan listrik (EV).
"Tren industri EV juga memberi peluang lebih besar bagi UMKM untuk menjalin kemitraan sebagai rantai pasok bagi industri perakitan kendaraan," katanya.
Dalam upaya mendorong UMKM produsen komponen otomotif, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Penanaman Modal. Dalam aturan ini industri besar bidang komponen diwajibkan bermitra dengan UKM Komponen.
Baca juga:
Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM saat ini telah membangun rumah produksi bersama untuk mendorong pengembangan ekosistem industri otomotif yang inklusif.
"Melalui kolaborasi, inovasi dan kemitraan yang kuat, kami pastikan bahwa UMKM di Indonesia tidak hanya tumbuh dan berkembang, tetapi juga berkontribusi pada ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," pungkasnya.