Pembunuhan Jenderal Pasukan Elite Iran oleh AS, Picu Perang Dunia Tiga?

Sabtu, 04 Januari 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Kepala Pasukan Elite Quds Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani tewas dalam serangan udara oleh Amerika Serikat di bandara Baghdad, Jumat (3/1). Soleimani tewas bersamaa dengan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan itu.

AS mengklaim penyerangan itu. AS menyebut Qassem Soleimani sedang merencanakan serangan terhadap AS di Irak dan Timur Tengah.

Baca Juga:

Jenderal Pasukan Elite Iran Tewas Diroket AS

Seorang pejabat AS yang berbicara secara anonim mengaku sadar akan kemungkinan serangan balasan dari Iran dan menyebut bahwa para pejabat militer telah siap mempertahankan diri mereka.

Ia juga mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa AS akan mengirim pasukan tambahan atau perlengkapan militer ke kawasan Timur Tengah. Demikian seperti dikutip Reuters dari Antara.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami menyatakan bahwa Iran akan mengambil langkah pembalasan atas pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani. Demikian dilansir Kantor Berita IRNA.

Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya akan membalas pembunuhan pemimpin Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qassem Soleimani. Demikian kata Juru Bicara Garda kepada televisi nasional Iran, Jumat, yang juga dikutip Reuters.

Marinir Amerika Serikat dengan 2nd Battalion, 7th Marines, ditugaskan ke Komando Pusat Satgas Khusus Respon Krisis Udara Darat Laut (SPMAGTF-CR-CC) 19.2, memperkuat Kedubes Amerika Serikat di Baghdad, Irak, Kamis (2/1/2020). Foto diambil tanggal 2 Januari 2020. ANTARA FOTO/U.S. Marine Corps/Sgt. Kyle C. Talbot/Handout via REUTERS/nz/cfo
Marinir Amerika Serikat dengan 2nd Battalion, 7th Marines, ditugaskan ke Komando Pusat Satgas Khusus Respon Krisis Udara Darat Laut (SPMAGTF-CR-CC) 19.2, memperkuat Kedubes Amerika Serikat di Baghdad, Irak, Kamis (2/1/2020). Foto diambil tanggal 2 Januari 2020. ANTARA FOTO/U.S. Marine Corps/Sgt. Kyle C. Talbot/Handout via REUTERS/nz/cfo

"Garda Revolusi akan membalas tumpahnya darah syuhada ini (Soleimani)," kata juru bicara Garda, Ramezan Sharif kepada stasiun televisi itu.

"Kegembiraan Zionis dan Amerika dalam waktu dekat akan berubah menjadi ratapan," katanya.

Iran kerap mengacu negara-negara dan pasukan di kawasan yang menentang Israel dan Amerika Serikat sebagai "front perlawanan".

Baca Juga:

Jelang Akhir Tahun, Kim Jong Un Gelar Rapat Penting Bersama Para Petinggi Partai

Radio Tentara Israel menyebutkan bahwa militer Israel telah meningkatkan kewaspadaan di tengah kekhawatiran bahwa Iran akan menyerang melalui sekutu-sekutunya di kawasan, seperti gerakan Hizbullah dukungan Teheran ke utara atau melalui kelompok gerilyawan Palestina serta Hamas dan Jihad Islam di Gaza.

Di luar Israel dan AS, Irak menyebut serangan di Bandara Baghdad tersebut sebagai aksi agresi dan pelanggaran kedaulatan. Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi pada Jumat mengecam "pembunuhan" komandan Pasukan Quds Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis.

Serangan itu juga melanggar syarat-syarat yang telah ditetapkan menyangkut keberadaan militer AS di Irak. Untuk itu, Mahdi mendesak parlemen Irak untuk menggelar sidang luar biasa untuk membahas dan menyikapi peristiwa serangan tersebut. (*)

Baca Juga:

Bicara dari Dubai, Pervez Musharraf Sebut Hukuman Mati terhadapnya Balas Dendam

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan