Pekerja Diminta tak Buka Masker Saat Bekerja, Ini Bahayanya
Jumat, 17 Juli 2020 -
MerahPutih.com - Juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19 Achmad Yurianto meminta protokol kesehatan harus disiplin dilakukan di setiap waktu dan di mana saja. Ia meminta masyarakat untuk berhati-hati saat membuka masker dan memastikan lingkungan sekitar aman untuk makan.
"Sebagian besar masyarakat dan saudara kita yang bekerja saat jam makan siang akan tinggalkan tempat kerja. Di sini lah kita seringkali lupa bahwa protokol kesehatan harus lebih ketat di jam makan siang," kata Yuri dalam konferensi persnya secara virtual dari BNPB, Kamis (16/7).
Baca Juga
Saat kita lepas masker saat makan, maka jaga jarak, jamin lingkungan di tempat makan ada sirkulasi udara yang baik," imbuh Yurianto.
Pria yang akrab disapa Yuri itu juga meminta masyarakat untuk membawa peralatan makan pribadi, sehingga tak bertukar alat makan dengan orang lain atau teman kantor.
"Sebaiknya bawa alat makan sendiri agar kita yakini kita bisa makan dengan kondisi tenang," jelas Dirjen P2P Kemenkes itu.

Yuri menjelaskan, ruang kerja tanpa sirkulasi udara lancar dan hanya mengandalkan sistem pendingin udara akan menyebabkan penularan Corona lebih mudah terjadi.
Terlebih saat ini ada kekhawatiran penularan COVID-19 melalui mikrodroplet yang bertahan di udara khususnya di ruangan tertutup.
Selain itu, Yuri mengatakan bahwa tidak disiplin menjaga jarak antar rekan kerja juga menjadi penyebab transmisi Corona rentan terjadi di kantor.
Kebanyakan orang menganggap rekan kerja sudah sangat akrab sehingga kepatuhan menjaga jarak dan memakai masker tidak lagi diindahkan.
Baca Juga
Beban Rumah Sakit Makin Berat, Positif COVID-19 Bertambah 1.574 Kasus
"Meski kita sudah terbiasa bertemu dengan rekan kerja di kantor, perlu diingat bahwa mereka juga berasal dari lingkungan risiko yang beda dengan kita. Oleh karena itu untuk tetap gunakan masker," pungkasnya.
Perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada Kamis (16/7) mencatat bahwa jumlah kasus positif bertambah 1.574 menjadi 81.668. Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 1.295 menjadi 40.345 dan pasien meninggal dunia bertambah 76 menjadi 3.873. (Knu)