Paus Fransiskus Disebut Sangat Menghargai Pancasila
Kamis, 29 Agustus 2024 -
MerahPutih.com - Paus Fransiskus segara datang ke Indonesia. Tujuan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah untuk mengingatkan bahwa semua orang, meski berbeda-beda, adalah saudara.
"Kemudian juga (Paus Fransiskus) ingin kembali belajar tentang bagaimana negeri yang sangat beragam ini bisa rukun antar agama," Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci (Vatikan) Michael Trias Kuncahyono di Jakarta, Kamis (29/8).
Dubes yang biasa dipanggil Trias itu mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak hanya untuk umat Katolik saja, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia.
"Dia (Paus Fransiskus) bukan tokoh politik, tapi tokoh moral,” ujar Trias, seraya menambahkan bahwa Paus Fransiskus selalu menyuarakan perdamaian dan selalu mendoakan wilayah-wilayah yang mengalami konflik.
Baca juga:
Perdamaian Menjadi Isu Penting Akan Dibahas Jokowi dengan Paus Fransiskus
Paus Fransiskus sangat menghargai Pancasila yang menjunjung tinggi ketuhanan yang maha esa, mengakui kemanusiaan, berjuang untuk keadilan sosial serta bermusyawarah.
"Itu (Pancasila) sangat dihormati Paus (Fransiskus)," kata Trias.
Mengenai hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan, Trias mengatakan bahwa hubungan kedua negara semakin baik, menambahkan Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia.
Vatikan menjalin hubungan diplomatik dengan 184 negara, tetapi tidak semua negara tersebut dikunjungi oleh Paus, menambahkan bahwa Argentina, negara kelahiran Paus Fransiskus, belum pernah dikunjungi.
Baca juga:
Penampakan Mobil Khusus Paus Fransiskus Saat di Indonesia
Selain itu, Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, juga merupakan salah satu negara dengan pengirim misionaris terbesar di dunia.
“Itu sangat dihormati (salah satu pengirim misionaris terbesar), sangat diapresiasi oleh Takhta Suci,” katanya.
Ia mengatakan, Vatikan adalah negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, yaitu pada 1947, dan hubungan diplomatik kedua negara baru dimulai pada 1950.
Alasan Vatikan mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1947, lanjut Trias, adalah karena kemerdekaan Indonesia itu adalah perjuangan untuk kemanusiaan, membebaskan bangsa dari ketertindasan serta menentang kolonialisme. (*)