Jelang Konklaf, para Kardinal Masuk Karantina, Bersumpah tidak Kontak dengan Dunia Luar


Masuknya para kardinal ke dalam konklaf yang diadakan di Istana Quirinale, 1829-1830. (Foto: Francesca Fioretti 1)
MERAHPUTIH.COM - KONKLAF segera dimulai di Vatikan. Para kardinal yang akan ikut dalam konklaf rahasia untuk memilih paus Katolik baru mulai memasuki dua hotel di Vatikan pada Selasa (6/5). Mereka dikarantina tanpa kontak dengan dunia luar saat mereka memutuskan siapa yang akan menggantikan Paus Fransiskus.
Konklaf dijadwalkan dimulai di balik pintu tertutup Kapel Sistina pada Rabu (7/5) sore waktu setempat. Semua kardinal berusia di bawah 80 tahun memiliki hak suara untuk memilih pemimpin baru gereja Katolik yang beranggotakan 1,4 miliar orang.
Persaingan untuk menggantikan Paus Fransiskus, yang wafat bulan lalu, dianggap sangat terbuka. Meskipun beberapa nama telah disebut-sebut sebagai calon kuat, dari 133 kardinal yang diperkirakan akan memberikan suara dalam konklaf, beberapa mengatakan mereka sendiri belum tahu siapa yang akan terpilih sebagai paus berikutnya.
“Saya sama sekali tidak bisa menebak,” kata Kardinal Robert McElroy saat mengunjungi sebuah paroki di Roma pada Senin (5/5) malam, dikutip The Korea Times.
Uskup Agung Washington, D.C, itu mengatakan proses konklaf merupakan sesuatu yang mendalam dan misterius. “Saya tidak bisa memberikan wawasan siapa yang unggul,” tambahnya.
Baca juga:
Beberapa kardinal menginginkan paus baru yang akan melanjutkan dorongan Paus Fransiskus untuk menjadikan gereja lebih transparan dan inklusif, sedangkan yang lain berharap kepada pemimpin yang mengembalikan gereja ke akar tradisional dengan menekankan doktrin.
Konklaf biasanya berlangsung selama beberapa hari, dengan beberapa kali pemungutan suara hingga seorang kandidat memperoleh mayoritas tiga perempat suara yang dibutuhkan untuk menjadi paus. Selama periode konklaf, para kardinal pemilih akan tinggal di dua wisma Vatikan dan bersumpah untuk tidak melakukan kontak dengan siapa pun di luar proses pemungutan suara rahasia ini.
Salah satu prioritas Paus Fransiskus semasa hidupnya yakni mengangkat kardinal dari negara-negara yang belum pernah memilikinya sebelumnya, seperti Haiti, Sudan Selatan, dan Myanmar.
Konklaf kali ini akan menjadi yang paling beragam secara geografis dalam sejarah 2.000 tahun gereja. Lebih daripada 70 negara ikut serta.
Kardinal Jepang Tarcisio Isao Kikuchi mengatakan kepada surat kabar La Repubblica bahwa banyak dari 23 kardinal asal Asia yang ikut memilih dalam konklaf berencana memberikan suara secara blok. Ia membandingkan strategi ini dengan 53 kardinal dari Eropa yang dikenal lebih cenderung memilih berdasarkan negara asal atau preferensi pribadi.
“Kami, orang Asia, amat mungkin lebih bulat dalam mendukung satu atau dua kandidat. Kita akan lihat nama mana yang akan muncul sebagai kandidat terdepan,” ujar Kikuchi.(dwi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Al Pacino Jadi Aktor Pertama yang Bertemu Paus Leo XIV dalam Pertemuan Khusus

Jabat Tangan Paus Leo XIV, Cak Imin: Simbol Persahabatan dan Komitmen Kemanusiaan

Diiisukan Terseret Kasus Dugaan Judi Online, Budi Arie Malah ‘Mejeng’ di Pelantikan Paus Leo XIV

Paus Leo XIV Dilantik Hari ini di Basilika Santo Petrus, 250 Ribu Orang hingga Sejumlah Pemimpin Dunia Hadir

Prabowo tak Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV, Tugasi Menkop Budi Arie

Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama

Syarat Makna Pesan Leo XIV Saat Pimpin Misa Perdana Sebagai Paus

Deretan Paus yang Pilih Leo jadi Nama Pontifikalnya, Perumus Doktrin Gereja hingga Tudingan ‘Paus Tandingan’

Profil Sosok Paus Leo XIV: Pemain Tenis Amatir yang Miliki 2 Kewarganegaraan

Direktur Pers Takhta Suci Beberkan Alasan Pemilihan Nama Leo XIV dan Agenda Kerja Paus Baru, Dunia yang Damai dan Penuh Dialog
