Pasien Corona Meningkat, Anies Tunda Salat Jumat Dua Minggu ke Depan
Kamis, 19 Maret 2020 -
MerahPutih.Com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan untuk menunda ibadah salat Jumat bagi umat muslim di Jakarta selama dua minggu ke depan. Penundaan tersebut disebabkan masifnya penyebaran virus corona di wilayah DKI Jakarta.
Hal itu diungkap Anies saat konfrensi pers bersama Ketua MUI Jakarta, Munahar Muhtar; Ketua DMI Jakarta, Makmun Al Ayyubi; Ketua PGI Wilayah Jakarta, Pendeta Manuel Raintung; Keuskupan Agung Jakarta, Romo Suyadi; PHDI Jakarta, I Nengah Dharma; Walubu Jakarta, Pendeta Liem.
Baca Juga:
Obat dan Vaksin Corona Belum Ditemukan, Masyarakat Harap Waspada
"Maka hari ini kesepakatannya adalah salat Jumat di Jakarta ditunda selama 2 Jumat ke depan," kata Anies di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (19/3).

Anies mengatakan, pada salat Jumat minggu lalu Pemprov DKI mengimbau umat muslim untuk melaksanakan salat jumat membawa sajadah masing-masing.
Langkah itu diambil Anies lantaran pandemi corona di Indonesia bahkan di Jakarta drastis meningga saat ini.
"Kalau minggu lalu anjuran kita adalah melakukan salat Jumat dengan membawa sajadah sendiri alas sujud sendiri," paparnya.
Tak hanya salat Jumat, Anies juga memutuskan, untuk meniadakan perayaan Nyepi bagi umat beragama Hindu di Ibu kota. Perayaan keagaaman itu sedianya jatuh pada Rabu 25 Maret 2020 mendatang.
"Unsur umat Hindu yang hadir juga menyampaikan bahwa kegiatan nyepi sudah diputuskan untuk tidak dilakukan dengan keramaian. Jadi kegiatan keramaian ditiadakan," jelas dia.
Lanjut Anies, begitu juga dengan kegiatan Misa hari Minggu dan Kebaktian bagi umat nasrani untuk tidak menggelar kegiatan tersebut selama dua minggu.
"Kegiatan misa hari Minggu dan Kebaktian juga ditunda untuk 2 minggu depan. nanti kita akan memantau perkembangannya," paparnya.
Baca Juga:
Ketua Gugus Tugas Sebut Sejumlah Hotel Siap Terima Pasien Corona
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyampaikan, langkah itu diambil Pemprov DKI untuk menekan penularan virus corana.
"Ini dalam rangka mencegah penularan menjadi lebih cepat," pungkasnya.(Asp)
Baca Juga:
Antisipasi Penularan Corona, Keuskupan Agung Jakarta Tiadakan 'Salam Damai' dan 'Air Suci'