Pasca-pengeboman di Makassar, DKI Tingkatkan Keamanan Gereja Jelang Paskah
Senin, 29 Maret 2021 -
MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta mengaku akan melakukan peningkatan keamanan di gereja-gereja ibu kota menjelang perayaan Paskah yang jatuh pada Jumat, 2 April 2021 mendatang.
Wakil Gubernur (Wagub) Ahmad Riza Patria menyampaikan, pengetatan keamanan itu sebagai antisipasi pasca-bom bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar, Selawesi Selatan, Minggu (28/3) pukul 10.20 WITA kemarin.
"Pengamanan sudah diatur oleh pihak keamanan atas kejadian di Sulawesi. Kami yakin polisi akan meningkatkan upaya yang lebih baik lagi, optimal, dalam rangka pencegahan dan pengendalian keamanan," ujar Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (29/3).
Baca Juga:
Polisi Ledakkan Bahan Peledak Terduga Teroris Bekasi di Lokasi
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta ini pun prihatin dan turut berduka cita akibat pengeboman Gereja Katedral Makassar hingga puluhan orang menjadi korban.
"Tentu kami mengutuk sekeras-kerasnya aksi tindakan biadab yang tidak berperikemanusiaan," papar Riza.
Riza juga mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas aksi pengeboman itu dan berantas tindakan terorisme hingga ke akar-akarnya.
"Kami sepenuhnya serahkan ke pihak kepolisian untuk dapat mengusut dan menangkap jaringan pelaku," ucap dia.

Riza pun mengajak warganya untuk senantiasa ikut melakukan pencegahan dan antisipasi terhadap munculnya terorisme di DKI. Mengingat, Jakarta yang padat penduduk dan banyaknya tempat vital.
"Pencegahan apabila ada informasi perilaku yang mencurigakan agar segera dilaporkan kepada kami atau langsung kepada aparat keamanan atau langsung kepada kepolisian," imbuhnya.
Dengan terlibatnya masyarakat untuk ikut melakukan pencegahan dan antisipasi tersebut, Riza pun berharap aksi terorisme seperti di daerah-daerah lain tidak akan terjadi di Jakarta.
Seperti diketahui, ledakan bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3), sekitar pukul 10.20 WITA. Atas kejadian itu sebanyak 20 orang menjadi korban.
Baca Juga:
Sejoli Bomber Gereja Katedral Belum Setahun Jadi Suami Istri
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, ada dua orang terduga pelaku ledakan bom bunuh diri itu. Saat melancarkan aksinya, pelaku menggunakan sepeda motor jenis matik.
"Ada dua orang yang berboncengan menggunakan kedaraan roda dua jenis sepeda motor jenis metik DD 5984 MD," ujar Argo dalam keterangan persnya pada Minggu (28/3).
Pelaku teridentifikasi sebagai jaringan Jamaah Anshorut Daulat (JAD) dan pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina. (Asp)
Baca Juga:
Menag Yaqut Desak Polisi Ungkap Kasus Bom Gereja Katedral Makassar