Panen Padi Bisa Berangkat Haji
Selasa, 21 Mei 2024 -
Merahputih.com - Panasnya Arab Saudi tak menghalangi Yayah (49) untuk sujud syukur di pelataran Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Kala itu, media pengukur cuaca menunjukkan angka 42 derajat.
"Saya senang, saya bersyukur Allah izinkan saya sampai sini," ucap Yayah dengan terbata dan meneteskan air mata sebagaimana keterangan tertulis Kemenag, Selasa (21/5).
Baca juga:
Kloter Pertama Jemaah Calon Haji Tiba di Mekkah, Langsung Dapat Minuman Hingga Smart Card
Ditemani sang putri, Bu Yayah bercerita, penantiannya ke Tanah Suci sudah lebih dari 10 tahun. Yayah terdaftar sebagai calon jemaah haji sejak 2013. Seharusnya, ia berangkat dengan sang suami tercinta. Namun, takdir berkata lain, sang suami lebih dulu wafat sehingga porsi antriannya digantikan oleh putrinya.
"Saya langsung ingat suami saya. Saya kangen sekali sama Bapak. Harusnya saya berangkat sama Bapak, tapi ya gimana, saya cuma bisa berdoa semoga Bapak ditempatkan di tempat terindah," tersedu Bu Yayah mengungkapkan perasaannya.
Berkali-kali tangannya menyeka airmata yang mengucur begitu saja. Sebagai ibu rumah tangga, ia konsisten menabung untuk bisa beribadah haji. Uang-uang itu didapatnya dari hasil panen padi di sawah miliknya.
Baca juga:
47,5% Penerbangan Haji Telat, Garuda Indonesia Dapat Teguran Tertulis
Jemaah haji asal Karawang ini berangkat bersama kelompok terbang (kloter) 18 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-18).
"Saya bersyukur bisa menginjakkan kaki saya di sini. Bertemu petugas yang baik, yang ramah dan sepenuh hati melayani kami. Terima kasih ya," kata Bu Yayah menutup perbincangan sembari memeluk petugas satu per satu.