Ondel-ondel, Budaya Masyarakat Agraris?

Jumat, 23 Desember 2016 - Selvi Purwanti

MerahPutih Budaya – "Mencari kebenaran dalam sejarah seperti mencari jejak di dalam air." Seperti itulah petuah yang diajarkan oleh salah seorang penulis yang juga merupakan sejarawan, Sucipto Abimanyu di dalam buku yang berjudul, "Babad Tanah Jawi."

Hal tersebut, ternyata juga terjadi untuk sejarah ondel-ondel Betawi yang pada kenyataannya banyak sekali teori yang menjelaskan riwayat tersebut dengan ragam versi.

Engkong Buang Jayadi (84), salah seorang seniman sepuh yang juga merupakan pemimpin Sanggar Seni Gong Si Bolong menuturkan bahwa ondel-ondel merupakan salah satu ritual dengan menggunakan dua boneka besar pria dan wanita, yang di mana kerapkali digelar usai masyarakat berhasil memanen padi mereka pada zaman dulu.

(MerahPutih/Noer Ardiansjah)

"Ondel-ondel itu sejarah Betawi punya. Ondel-ondel itu sebenarnya adat untuk mencegah marabahaya pada zaman dulu. Saban saya kecil, setiap bulan Suro selalu diadakan sedekah bumi (panen) yang tujuannya menjaga marabahaya dan itu diarak oleh ondel-ondel dengan iringan tetabuhan Gong si Bolong," ucap Engkong Buang dengan suaranya yang pelan kepada merahputih.com di rumahnya Jalan Raya Tanah Baru, Beji, Depok, Jawa Barat, Selasa (20/12).

Ritual sedekah bumi, tambah Engkong Buang, biasanya dimulai dari rumah sesepuh warga dengan menyiapkan sepasang ondel-ondel dan seperangkat gamelan Betawi sebagai pengiring ondel-ondel menuju persawahan. "Ondel-ondelnya diarak sembari diiringi tetabuhan Gong si Bolong. Saya masih bisa melihat ketika masih kecil, itu sekitar tahun 1940," tambahnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, tatkala kepemimpian Sanggar Gong si Bolong dipegang oleh sang penerus yakni Engkong Buang, semua itu menjadi hilang. "Terakhir saya pakai ritual itu pada tahun 1970. "Dan banyak ulama yang bilang kalau saya sesat. Untuk mencegah perpecahan, saya akhirnya tidak memakai ritual itu," ucapnya dengan nada lirih.

Coba deh simak infografis budaya Betawi yang satu ini Infografis Roti Buaya

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan