Nostalgia Mengurangi Persepsi Rasa Sakit

Rabu, 30 Maret 2022 - Dwi Astarini

LAIN kali, ketika kamu merasa sakit atau nyeri, pertimbangkan kembali meminum pereda nyeri. Alih-alih, ambil saja foto lama sebagai gantinya. Nostalgia--perasaan sentimental kerinduan akan masa lalu--dapat mengurangi persepsi rasa sakit. Demikian diungkap penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal JNeurosci.

Para peneliti di Chinese Academy of Sciences dan Liaoning Normal University di Dalian, Tiongkok, meminta peserta studi untuk menilai tingkat rasa sakit mereka dari rangsangan panas sambil melihat gambar-gambar nostalgia, seperti kartun zaman dulu, permainan masa kecil atau permen retro. Hal itu kemudian dibandingkan dengan gambar yang lebih modern. Selama mengisi data tingkat rasa sakit, mesin MRI juga memindai 34 peserta.

BACA JUGA:

Jangan Multitasking, Kunci Jaga Kewarasan ala Dhatu Rembulan

Para peneliti menemukan bahwa mengamati gambar yang memicu ingatan masa kecil dihubungkan dengan partisipan yang melaporkan perasaan sakit yang lebih lemah.

"Dengan mengelola ketidaknyamanan mereka, daripada menghilangkan atau mengurangi rangsangan (tidak menyenangkan), orang dapat menggunakan nostalgia untuk membingkai ulang pengalaman menyakitkan mereka," Joe Yazhuo Kong, salah satu penulis penelitian, mengatakan dalam sebuah e-mail.

rasa sakit
Penelitian lebih lanjut menemukan orang memiliki toleransi rasa sakit yang meningkat setelah bernostalgia. (Foto: Freepik/DCStudio)

“Nostalgia adalah emosi positif dominan yang orang mudah rasakan dalam hidup mereka, Misalnya, orang bisa merasa bahagia dan damai saat menelusuri foto-foto mereka yang dikelompokkan dengan keluarga atau teman,” kata Kong, pemimpin kelompok penelitian di Chinese Academy of Sciences' Lab untuk Integrative NeuroImaging of Pain.

Studi sebelumnya juga telah menunjukkan manfaat psikologis dan emosional dari nostalgia. Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology menunjukkan nostalgia, dipicu oleh tugas menulis, menurunkan persepsi intensitas nyeri di antara orang yang menderita nyeri kronis.

Penelitian lebih lanjut menemukan orang memiliki toleransi rasa sakit yang meningkat setelah memikirkan nostalgia. Demikian diungkapkan Cathy Cox, seorang profesor psikologi di Texas Christian University, AS.

"Menyenangkan untuk menemukan lebih banyak penelitian yang menjembatani tumpang tindih antara konstruksi psikologis dan emosional yang sedang kita pelajari, dan respons biologis dan perilaku ini," kata Cox, seorang psikolog dengan fokus pada nostalgia. Dia tidak berafiliasi dengan penelitian tersebut.

Mengingat jarang dan mahalnya penggunaan pemindaian MRI untuk penelitian psikologi, menurut Cox, tidak banyak yang diketahui tentang mekanisme biologis yang mendasari efek positif nostalgia tersebut. "Selama proses penghilang rasa sakit yang disebabkan nostalgia ini, talamus memainkan peran penting," kata Kong kepada CNN.

nostalgia

Bukan hanya foto lama yang menghasilkan respons positif karena nostalgia, musik, film, juga dapat memicunya. (Unsplash/Pascal Brokmeier)

Talamus, sering digambarkan sebagai stasiun relay otak, bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi sensorik dan sinyal motorik ke korteks serebral. Studi baru menunjukkan thalamus mengintegrasikan 'informasi nostalgia itu dan memicu respons rasa sakit yang lebih terkontrol. Melihat foto nostalgia juga menurunkan aktivitas di dua area otak yang berhubungan dengan rasa sakit.

Bukan hanya foto lama yang dapat menghasilkan respons positif karena nostalgia, musik, film, atau cerita tertentu juga dapat memicunya. Begitu juga bau, seperti parfum, atau rasa makanan tertentu, seperti permen dari masa kanak-kanak atau kue kering yang mengingatkan seseorang pada rumah.

Semua pemicu nostalgia itu terbukti berguna di masa depan untuk menyediakan alat manajemen nyeri yang murah dan mudah diakses orang-orang.(aru)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan