Nihil Pasien COVID-19, Korem Warastratama Belum Berniat Tutup RS Darurat Lapangan

Kamis, 02 September 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, tidak lagi merawat pasien COVID-19. Hal itu terjadi akibat turunnya kasus COVID-19 di Solo sejak pertengahan Agustus lalu.

Danrem 074/Warastratama, Brigjend TNI Deddy Suryadi mengatakan, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di Rumkitlap Benteng Vastenburg sempat menyentuh 90 persen. Hal itu terjadi saat puncak lonjakan kasus corona pada Juni sampai Juli.

Baca Juga:

Bahaya Optimisme yang Tidak Realistis dalam Hadapi COVID-19

"Kapasitas Rumkitlap terdapat 80 bed. Pasiennya sempat menyentuh 90 persen saat terjadi puncak kenaikan kasus COVID-19," kata Deddy, Rabu (1/9).

Ia mengatakan, pada awal September ini kasus Corona turun sehingga pasiennya juga kosong. Kosongnya Rumkitlap ini sebenarnya sudah terjadi sejak tiga minggu lalu.

"Terbanyak pasiennya berjumlah 70 orang, ini pada bulan Juli pertengahan. Kemudian masuk akhir Juli hingga awal September kosong pasien COVID-19," katanya.

Ia mengatakan, untuk tenaga kesehatan (nakes) yang sempat mendapat backup dari Kodam dan wilayah sekarang sudah dipulangkan ke wilayah mereka masing-masing. Namun tetap ada nakes yang berjaga di lokasi.

"Kami tidak berniat menutup Rumkitlap Benteng Vastenburg. Antisipasi jika terjadi lonjakan kita siap," ucap dia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah. (MP/Ismail)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah. (MP/Ismail)

Meskipun kasus corona turun, ia mengingatkan pada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19 berupa 5M. Protokol kesehatan itu meliputimemakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

"Yang lebih penting juga harus mengenakan dobel masker," kata dia.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membenarkan jika Bed Occupation Rate (BOR) rumah sakit rujukan COVID-19 di Solo turun drastis. Bahkan, ada sejumlah rumah sakit yang kembali merubah fungsi ruang isolasi menjadi ruang perawatan umum.

"Turunnya kasus COVID-19 membuat Solo sekarang masuk PPKM Level 3 dari sebelumnya level 4," kata Gibran. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Makam Jenazah COVID-19 di Rorotan Ambles, Kadistamhut DKI: Hal Ini Lumrah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan