Negarawan Waspadai Agenda Tersembunyi Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo

Kamis, 11 Juli 2019 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengakui pentingnya rekonsiliasi politik Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto Pemilu 2019. Namun, tujuannya harusnya menghentikan pertikaian di akar rumput, bukan agenda tersembunyi politik kepentingan.

"Jangan punya agenda tersembunyi dari sebuah koalisi maupun oposisi. Kembali ke undang-undang dasar," kata Mahfud, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (11/7).

BACA JUGA: Pulangkan Habib Rizieq Masuk Agenda Rekonsiliasi

Mahfud opitimistis kondisi politik nasional akan segera pulih dan kembali seperti semula karena saat ini elit politik tengah berupaya mewujudkan rekonsiliasi pascapilpres.

"Yang penting kita berusaha dengan sungguh-sungguh dan proses-proses ke arah sana saya rasa sedang berjalan dan akan selesai," ujar Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan itu.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kanan) memberikan pandangannya bersama perwakilan generasi millenial (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kanan) memberikan pandangannya bersama perwakilan generasi millenial (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Oleh karena itu, Mahfud mengingatkan tetap perlu ada yang ambil bagian sebagai oposisi pemerintah pasca-rekonsiliasi. Apalagi, lanjut dia, rekonsiliasi kini tengah berproses dan diyakini akan berakhir baik.

"Yang mau oposisi, oposisi, yang mau koalisi, koalisi baik-baik. Jangan punya agenda tersembunyi dari sebuah koalisi maupun oposisi," tutup tokoh negarawan itu.

BACA JUGA: Dahnil Sisipkan Pemulangan Habib Rizieq di Agenda Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo

Sebelumnya, rekonsiliasi kubu Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga belakangan kerap didorong berbagai tokoh politik. Namun, pertemuan kedua elite politik hingga kini belum terlaksana dengan berbagai alasan. Termasuk ketidakcocokan waktu antara kedua kandidat kepala negara bersaing.

Kubu Prabowo-Sandiaga sempat menyinggung jika rekonsiliasi hanya diperlukan kalau terjadi konflik. Mantan direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan menilai rekonsiliasi hanya akan memberikan stigma negatif. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan