Myanmar Layak Dikeluarkan dari ASEAN

Minggu, 03 September 2017 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Pembantai etnis Rohingya yang dilakukan oleh junta militer Myanmar mendapatkan kecaman dari seluruh dunia. Terjadi pelanggaran HAM berat yang mengarah pada genosida Rohingya.

Krisis dan tragedi di Myanmar ini adalah ujian bagi para tokoh dan negara-negara yang gemar berceramah tentang Hak Asasi Manusia, kesetaraan dan persaudaraan manusia. Ini juga ujian tentang kegunaan dari persatuan ASEAN bagi perlindungan manusia-manusia yang ada di dalamnya

"Ini bentuk nyata dan sempurna radikalisme yang dipraktikkan oleh negara. Jika hal ini dibiarkan terus maka secara khusus jelas akan mengganggu stabilitas kawasan ASEAN," kata Ketua Fraksi PPP MPR, Arwani Thomafi dalam siaran persnya, hari ini.

Arwani mendorong pemerintah Indonesia untuk mengusulkan pertemuan di internal ASEAN khusus merespons tragedi Rohingya ini. Perlu ada tindakan nyata dari negara-negara Asia Tenggara atas peristiwa yang terjadi menimpa suku Rohingya.

Menurutnya, salah satu tujuan berdirinya ASEAN yakni memelihara perdamaian dan stabilitas regional di kawasan ASEAN. Peristiwa yang menimpa Rohingya jelas telah merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan ASEAN.

"Bila memang Myanmar terbukti tidak lagi menerapkan prinsip universal dan keluar dari spirit ASEAN, maka Myanmar harus dikeluarkan dari ASEAN," tegas Arwani.

Anggota Komisi I DPR ini menilai pemberian sanksi terhadap Myanmer merupakan upaya memberi pesan penting bagi dunia internasional bahwa negara-negara di kawasan ASEAN menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian.

Indonesia perlu terus meningkatkan upaya memberikan bantuan obat-obatan dan makanan. Indonesia penting untuk mendorong gagasan tentang pendirian sebuah institusi atau mekanisme pendanaan global untuk pengungsi Rohingnya. Bersamaan dengan itu harus ada upaya menyelesaikan akar dari krisis Rohingya ini, yaitu ekslusi dan diskriminasi terhadap orang-orang Rohingya di Myanmar.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan