Muncul Klaster Sekolah di Solo, Gibran Gagas Bikin Tempat Isoter Khusus Anak

Sabtu, 30 Oktober 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mencatat jumlah siswa terpapar corona klaster PTM telah mencapai 99 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 93 siswa dan 6 guru dari sembilan sekolah mulai SD, SMP, dan SMA.

Banyaknya anak terpapar COVID-19 tersebut membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggagas dibuatkannya lokasi isolasi terpusat (isoter) khusus anak.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya memerintahkan Satgas Penanganan COVID-19 Solo menyiapkan tempat isoter khusus anak. Tempat tersebut disiapkan sebagai antisipasi klaster pembelajaran tatap muka (PTM) kembali meluas.

Baca Juga:

Harga Tes PCR Jadi Rp 275.000, Gibran: Ada yang Jual Mahal Lapor ke Saya

"Munculnya klaster anak di sekolah saat PTM menjadi catatan serius kami. Butuh penanganan serius agar kasus ini tak meluas," ujar Gibran, Sabtu (30/10).

Menurut Gibran, lokasi yang ditunjuk sebagai isoter anak yakni Ndalem Priyosuhartan di Kecamatan Laweyan. Tempat tersebut mampu menampung 41 anak.

"Kita punya Ndalem Priyosuhartan untuk dijadikan tempat isoter khusus anak," kata dia.

Lokasi Ndalem Priyosuhartan, kata dia, nantinya akan ditempati untuk anak SD dan SMP. Sedangkan siswa SMA/SMK karena sudah masuk kategori dewasa tempat isoter di Asrama Haji Donohudan.

"Nanti treatment-nya khusus, diawasi 24 jam penuh selama menjalani isolasi. Kebutuhan selama isolasi kita tanggung semua," papar dia.

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo melakukan tes PCR pada siswa. (MP/Ismail)
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo melakukan tes PCR pada siswa. (MP/Ismail)


Meskipun klaster PTM di Solo belum usai, Gibran menegaskan agar sekolah lain yang aman tetap meneruskan PTM. Sedangkan sekolah yang diketahui siswa atau gurunya positif COVID-19 langsung ditutup.

"PTM di Solo lanjut. Kasihan kalau berlama-lama belajar daring. Kalau ada yang positif, langsung ditutup sementara," terang dia.

Gibran mengatakan, kondisi siswa positif COVID-19 diketahui mayoritas tanpa gejala (OTG). Terkait hal itu, dia meyakini para siswa akan sembuh dengan cepat.

"Mereka kan OTG semua. Pasti sembuhnya lebih cepat. Jangan sampai klaster ini menghambat PTM," tukasnya.

Baca Juga:

Persis Kembali Jadi Tuan Rumah: Gibran Serius, Kaesang Lempar Candaan

Ketua Pelaksana Harian Satgas COVID-19 Solo Ahyani menambahkan, lokasi isoter khusus anak perlu disiapkan. Hal itu sebagai upaya berjaga-jaga jika kasus klaster anak bertambah.

"Lokasi isoter khusus anak sudah kita siapkan. Semoga saja kasusnya tidak naik. Maka dari itu, saya tegaskan lagi untuk disiplin terapkan prokes 5M," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Korban Pinjol Banyak DM ke Instagram, Gibran: Saya Sudah Sebar Call Center Polisi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan