Muncul Kasus Penyakit Mulut dan Kuku, Peternak Sapi di Sukoharjo Mulai Resah

Minggu, 15 Mei 2022 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Peternak sapi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, resah seiring munculnya temuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah daerah.

Sementara itu, guna mengantisipasi penularan pada hewan sapi, Pemkot Sukoharjo gencar melakulan tes kesehatan pada hewan di pasar hewan serta rumah pemotongan hewan (RPH)

Baca Juga

Belasan Sapi di Boyolali Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku

Seorang peternak sapi asal Kecamatan Mojolaban, Anton mengatakan munculnya kasus PMK berdampak buruk pada peternak sapi di wilayah Sukoharjo. Dampak buruk yang dimaksud adalah peternak mulai khawatir sapinya sakit mendadak dan mati akibat penyakit tersebut.

"Petani sangat takut kehilangan sapinya mati mendadak disaat mendekati Hari Raya Idul Adha," kata Anton, Sabtu (14/5).

Menurutnya, mendekati Idul Adha seperti sekarang peternak sapi mulai memanen hasil ternak. Puncaknya pada pada Hari Raya Idul Adha nanti biasanya pada panen hasil jual sapi.

"Biasanya menjelang Idul Adha menjadi momen untuk meraih keuntungan. Kasus PMK ini pengaruh sekali, jual beli sapi sekarang dibatasi sebagai upaya mencegah meluasnya kasus PMK," kata dia.

Anton menyebut, di tahun-tahun sebelumnya, pembeli sapi dari luar kota mayoritas berasal dari Bandung dan Jakarta. Meski mengalami penurunan pembeli dari luar kota, namun harga sapi naik.

"Dari pasaran Rp 18 juta dijual menjadi Rp 20 juta. Untungnya lumayan. Munculnya kasus PMK bisa merusak harga pasar," kata dia

Baca Juga

Marak Penyakit Mulut Kuku Hewan, Pasokan Daging di Jakarta Tak Terganggu

Ia berharap wabah PMK segera diatasi sebelum Idul Adha. Kalau wabah PMK terus dibiarkan bisa berbahaya

Kepala UPTD Rumah Potong dan Pusat Kesehatan Hewan Sukoharjo Leni Sri Lestari sosialisasi terkait penyakit PMK tersebut. Ia juga rutin melakukan pemeriksaan pada hewan.

"Kami juga memberikan vitamin pada hewan sapi," katanya

Ia menambahkan penjual dan peternak sapi harus tahu ciri-ciri wabah PMK, yakni demam tinggi, keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah sehingga tidak mau makan.

"Lalu kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku dan kondisi lemas karena kurang makan. Penularan virus ini melalui udara," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Pantau Penyakit Kuku dan Mulut, Pemkot Bandung Awasi Jalur Masuk Ternak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan