Belasan Sapi di Boyolali Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku


Dokumentasi Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah memeriksa kesehatan sapi, Jumat (13/5). (MP/Pemkab Boyolali)
MerahPutih.com - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mendapati temuan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan sapi.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakan Boyolali Afiany Rifdania mengatakan, sebanyak 15 sapi diduga terpapar PMK langsung dilakukan karantina.
Sapi yang terpapar PMK ditemukan di wilayah Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Temuan kasus ini muncul setelah kasus serupa muncul perdana di wilayah Jawa Timur.
Baca Juga:
Hewan Ternak yang Terkena PMK Harus Dimusnahkan
"Kami langsung bergerak cepat untuk mengantisipasi agar penyakit tersebut tidak mewabah di Boyolali," kata Afiany, Jumat (13/5).
Ia mengatakan, hewan sapi yang terpapar dilakukan karantina serta dilakukan pengawasan ketat petugas kesehatan. Pihaknya juga mengirim sampel sapi tersebut ke laboratorium.
"Kami melakukan pengobatan yakni dengan pemberian antibiotik, isolasi hewan ternak, dan biosecurity," kata dia.
Disebutkan, penyakit tersebut menyebar melalui lendir yang menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan lainnya dengan tingkat penularan mencapai 90-100 persen.
Hewan ternak yang mengidap PMK memiliki tanda klinis antara lain demam tinggi, keluar lendir berlebihan dari mulut hewan dan berbusa.
"Jadi hewan ternak yang terjangkit PMK akan memiliki luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, memiliki luka pada kuku sehingga sulit berdiri, gemetar, napas hewan yang cepat serta tubuh hewan yang kurus," papar dia.
Baca Juga:
Langkah Kementan Tekan Penyebaran PMK
Kepala Disnakan Boyolali Lusia Dyah Suciati menambahkan, belasan sapi yang terpapar PMK sudah mulai membaik.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh pihak Disnakan untuk meminimalisir penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku.
"Sapi yang terpapar sudah kita tangani dan sudah menunjukkan perkembangan yang luar biasa,” kata Lusia.
Ia menambahkan, pihaknya juga melakukan sosialisasi penyebab dan cara mengatasi PMK pada peternak dan pasar hewan. Penyemprotan disinfektan di kandang. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Menko PMK Pastikan Tol Cikampek dan Pelabuhan Merak Siap Hadapi Arus Mudik 2022
Bagikan
Berita Terkait
Peternak Ayam Gelar Aksi Mandi Jagung Menuntut Mentan Mundur, Harga Jagung Tembus Rp 7.000

4 Anak Diduga Alami Kekerasan di Boyolali, Dikurung dan Dirantai

Ribuan Sapi Perah Bunting Asal Australia Masuk Indonesia, Buat Percepat Produksi Susu Nasional

Susu Lokal Wajib 20 Persen di Program Makan Bergizi Gratis, Peternak Sapi Lokal Siap-Siap Kebanjiran Order

Pemerintah Siapkan 525.995 Hektare Untuk Ekosistem Peternakan Nasional, Uji Coba di Sumba NTT

353 Calon Jemaah Haji Kloter 1 AHD Diberangkatkan, Wagub Jateng: Jaga Nama Baik Bangsa

Puluhan Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan Polisi, Dicegat Saat Turun

Desa di 3 Kecamatan Boyolali Terendam Banjir, Tinggi Air Nyaris Mencapai Atap Rumah

Kementan Klaim Kasus PMK Sudah Terkendali, dari Ribuan Kini Tinggal Ratusan Ternak

Pemerintah Diminta Jangan Pungut Biaya Vaksin PMK
