Marak Penyakit Mulut Kuku Hewan, Pasokan Daging di Jakarta Tak Terganggu


Ilustrasi - Daging sapi. (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Pasokan daging di Jakarta tidak ada masalah, meski adanya penyebaran kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Hal tersebut didasari oleh membludaknya stok daging dalam persiapan Lebaran dan pasca Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah/2022.
"Untuk saat sekarang ini belum mengganggu pasokan karena kita sudah koordinasi penyiapan (stok daging) Lebaran sampai pasca-Lebaran ini," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati saat dihubungi awak media, Kamis (12/5).
Baca Juga:
Harga Daging Masih Tinggi, Komisi B DPRD DKI Panggil BUMD Bidang Pangan
Lebih lanjut, Suharini menuturkan, pihaknya akan melakukan pengetatan lalu lintas pengiriman hewan ternak yang dikirim dari luar daerah bersama satgas pangan yang melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI dan Polda Metro Jaya.
"Kita mengetatkannya lalu lintas itu. Selain kita melihat surat keterangan sehat hewan, dari mana asal ternaknya itu, kita akan melihat gejala klinis fisik dari hewan itu sendiri," papar Suharini.
Pemprov DKI juga, kata Suharini, bakal melaksanakan edukasi kepada peternak serta pengelola tempat penampungan hewan ternak yang ada di Jakarta.
"Yang penampung kita tekankan bio security-nya. Kemudian kejujuran dari peternak kita sendiri kapan terakhir kali memasok ternaknya, kapan mengeluarkan, ke mana, itu yang bisa kita komunikasikan ke mereka," jelasnya.
Adapun Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat telah ada 200 ekor ternak yang terkonfirmasi mengidap PMK.
Baca Juga:
Seimbangkan Harga, Holding BUMN Pangan Jual Daging Beku Rp 85 Ribu Per Kilogram
Akibat wabah ini, sebanyak 736 ekor sapi yang dikirim dari Nusa Tenggara Timur tujuan DKI Jakarta tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur dampak adanya PMK hewan yang mewabah di daerah itu.
Jawa Timur, menjadi provinsi pertama di Indonesia yang ditemukan adanya PMK di sejumlah sapi. Sehingga pemerintah daerah setempat kemudian mengeluarkan aturan penutupan masuk keluarnya hewan sapi dari daerah itu.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memastikan, penanganan dan penanggulangan PMK di Jawa Timur berjalan baik dan terkendali. Pihaknya mendukung penuh upaya berjenjang yang dilakukan pemerintah daerah dalam penanganan dan pengendalian PMK di wilayah masing-masing.
Indonesia tercatat bebas PMK sejak 1986 dan mendapatkan pengakuan internasional pada 1990. Limpo berharap berbagai upaya mitigasi yang dilakukan pihaknya bersama pemerintah daerah dapat secara optimal menekan penyebaran PMK di sejumlah wilayah dan mengantar kembali Indonesia sebagai negara bebas PMK.
"Tetapi dari hasil tes dan pemantauan di lapangan, disertai jumlah yang terinfeksi dengan tingkat kematiannya yang bisa dikatakan rendah, kita harapkan PMK kali ini berada pada level ringan," ucap Menteri Limpo. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Stok Diklaim Melimpah Tapi Harga Daging Tinggi, Asosiasi Pedagang Curiga Ada Permainan

Rawon Bisa Jadi Pilihan Untuk Makanan Olahan Daging Saat Idul Adha

Pemprov DKI Pastikan Stok Daging Sapi Aman Hingga Lebaran, Tapi Kenaikan Harga Tak Terpungkiri

Impor Dilakukan untuk Penuhi Pemintaan Daging saat Ramadan dan Idul Fitri

Pemerintah Berencana Impor Daging dari India, Legislator: Masa Rakyat Mau Dikasih Makan Penyakit

Harga Harga Bahan Pokok Yang Naik di Awal Agustus Ini, Daging Capai Rp 135.460 per Kg

Benarkah Konsumsi Daging Menyebabkan Diare?

Pj Heru Ingatkan Warga Jangan Buang Limbah Organ Hewan di Sungai

Harga Daging Sapi Bisa Capai 148 Ribu Per Kilogram

3 Provinsi Dipilih Buat Kejar Swasembada Daging Sapi Pada 2026
