MUI Minta Pemerintah Tegas dan Serius Tangani Masalah Papua
Minggu, 29 September 2019 -
Merahputih.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat menyesalkan terjadinya Kerusuhan di Wamena, Papua yang menyebabkan gedung dan kendaraan milik pemerintah serta masyarakat terbakar. Tindakan brutal dan anarkis tersebut telah menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa yang tidak berdosa.
"Terutama dari kalangan para pendatang seperti dari Padang, Bugis dan Jawa," kata Sekjen MUI, Anwar Abbas kepada Merahputih.com di Jakarta, Minggu (29/9).
Baca Juga:
Anwar melanjutkan, tindakan itu merupakan kelakuan yang sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan. Untuk itu MUI menghimbau pemerintah untuk lebih tegas dan lebih serius lagi menangani masalah yang terjadi di papua ini. "Agar rakyat dan masyarakat bisa hidup tenang kembali dan bisa melakukan aktifitas seperti semula," jelas Anwar.

Anwar menganggap, jika pemerintah tak menunjukkan keseriusannya, maka pemerintah akan dinilai gagal melindungi rakyat dan tumpah darah indonesia. "Itu jelas akan sangat berbahaya bagi eksistensi dan masa depan bangsa dan negeri ini. Dan kita tidak mau itu," tutup pria berdarah Minang ini.
Sekitar 5.500 pengungsi korban kerusuhan Wamena di markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya membutuhkan bantuan pakaian, makanan, dan barang-barang keperluan anak dan perempuan. Selain makanan dan pakaian, pengungsi membutuhkan susu untuk balita, popok bayi, dan pembalut untuk perempuan.
Baca Juga:
Kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya telah mengakibatkan 26 korban tewas dan 66 korban luka-luka yang masih dirawat di rumah sakit. Kericuhan terjadi saat pembubaran demonstrasi pelajar dan warga di Wamena oleh aparat gabungan TNI-Polri.
Pendatang yang menjadi korban kericuhan berprofesi sebagai tukang ojek dan pekerja ruko atau restoran. Sebanyak 66 korban luka dirujuk ke beberapa rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai. (knu)