MUI Minta Pemerintah Tegas dan Serius Tangani Masalah Papua

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Minggu, 29 September 2019
MUI Minta Pemerintah Tegas dan Serius Tangani Masalah Papua

Ilustrasi: Kerusuhan di Papua, Senin (19/8). Foto: ANTARA

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat menyesalkan terjadinya Kerusuhan di Wamena, Papua yang menyebabkan gedung dan kendaraan milik pemerintah serta masyarakat terbakar. Tindakan brutal dan anarkis tersebut telah menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa yang tidak berdosa.

"Terutama dari kalangan para pendatang seperti dari Padang, Bugis dan Jawa," kata Sekjen MUI, Anwar Abbas kepada Merahputih.com di Jakarta, Minggu (29/9).

Baca Juga:

Biang Kerok Kerusuhan Papua Versi Rizal Ramli

Anwar melanjutkan, tindakan itu merupakan kelakuan yang sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan. Untuk itu MUI menghimbau pemerintah untuk lebih tegas dan lebih serius lagi menangani masalah yang terjadi di papua ini. "Agar rakyat dan masyarakat bisa hidup tenang kembali dan bisa melakukan aktifitas seperti semula," jelas Anwar.

bandara wamena
Bandara Wamena. (Dok.istimewa/Ant)

Anwar menganggap, jika pemerintah tak menunjukkan keseriusannya, maka pemerintah akan dinilai gagal melindungi rakyat dan tumpah darah indonesia. "Itu jelas akan sangat berbahaya bagi eksistensi dan masa depan bangsa dan negeri ini. Dan kita tidak mau itu," tutup pria berdarah Minang ini.

Sekitar 5.500 pengungsi korban kerusuhan Wamena di markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya membutuhkan bantuan pakaian, makanan, dan barang-barang keperluan anak dan perempuan. Selain makanan dan pakaian, pengungsi membutuhkan susu untuk balita, popok bayi, dan pembalut untuk perempuan.

Baca Juga:

Pengamat: Demo Rusuh di Papua Dimanfaatkan untuk Referendum

Kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya telah mengakibatkan 26 korban tewas dan 66 korban luka-luka yang masih dirawat di rumah sakit. Kericuhan terjadi saat pembubaran demonstrasi pelajar dan warga di Wamena oleh aparat gabungan TNI-Polri.

Pendatang yang menjadi korban kericuhan berprofesi sebagai tukang ojek dan pekerja ruko atau restoran. Sebanyak 66 korban luka dirujuk ke beberapa rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai. (knu)

#Papua Barat #Papua #Kerusuhan Massa
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan alasan mengapa nama Halte Transjakarta Senen diganti. Kini, halte tersebut dinamakan Jaga Jakarta.
Soffi Amira - 21 menit lalu
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Indonesia
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi mengatakan, Presiden RI, Prabowo Subianto, harus segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang kredibel.
Soffi Amira - 2 jam, 37 menit lalu
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Indonesia
Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali
Halte Transjakarta Senen akan segera diresmikan pada Senin (8/9). Hal itu diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali
Indonesia
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) mengkritisi proses hukum Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Ia disebut tak punya kuasa untuk memicu kerusuhan di Jakarta.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Indonesia
Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman
Aries Marsudiyanto memastikan situasi nasional sudah terkendali setelah kerusuhan.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman
Indonesia
Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki
Menteri Pekerjaan Umum mengungkapkan bahwa total kerugian akibat aksi massa di sejumlah wilayah di Indonesia mencapai hampir Rp 900 miliar.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: ART Ahmad Sahroni Luka Parah akibat Dikeroyok saat Penjarahan
ART Ahmad Sahroni dikabarkan luka parah akibat dikeroyok massa saat penjarahan. Apakah informasi tersebut bisa dibenarkan?
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: ART Ahmad Sahroni Luka Parah akibat Dikeroyok saat Penjarahan
Indonesia
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Pelaku Pratu TB sempat melarikan diri dengan menggunakan kendaraan dengan nomor polisi PA 1709 AV.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Indonesia
Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI
TNI menjaga kawasan objek vital di Solo hingga Jumat (5/9). Hal itu dilakukan demi memastikan situasi tetap aman pasca demo rusuh.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI
Indonesia
Ungkapan Mendalam Sri Mulyani usai Rumahnya Dijarah: Hilangnya Rasa Aman, Kepastian Hukum, dan Perikemanusiaan
Sri Mulyani kembali buka suara usai rumahnya dijarah. Ia mengatakan, bahwa rasa aman, kepastian hukum, hingga perikemanusiaan sudah hilang.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Ungkapan Mendalam Sri Mulyani usai Rumahnya Dijarah: Hilangnya Rasa Aman, Kepastian Hukum, dan Perikemanusiaan
Bagikan