Muhammadiyah Apresiasi Jokowi Karena Perhatian ke UMKM
Rabu, 11 Desember 2019 -
Merahputih.com - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas memuji langkah Presiden Jokowi yang memberikan perhatian terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Menurut Buya Anwar, Muhammadiyah mendukung pemerintah untuk mengembangkan UMKM. Karena, menurut dia, UMKM menyangkut kehidupan masyarakat yang sangat banyak.
Baca Juga
Kemendagri Tidak Bisa Asal Tindak Gubernur yang Tak Beres Susun Anggaran
"Muhammadiyah meminta pemerintah agar lebih mengutamakan UMKM. Karena ini menyangkut kehidupan rakyat banyak dan mampu menyerap 96 persen tenaga kerja, serta berkontribusi sebesar 60 persen terhadap PDB," ucap Buya Anwar dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (11/12).
Peran UMKM dalam menciptakan pemerataan, stabilitas ekonomi, dan politik di negeri ini juga sangat besar. Karena itu, adanya langkah-langkah yang jelas dan tegas dari pemerintah terhadap UMKM sangat ditunggu-tunggu.
"Kita yakin dengan semakin baik dan majunya UMKM maka daya beli masyarakat tentu akan semakin meningkat sehingga ekonomi nasional akan semakin lebih baik dan dinamis," jelas Buya Anwar.
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini menambahkan, jika UMKM maju kedepannya akan tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena, pengangguran dan kemiskinan semakin berkurang.
"Keadilan sosial sebagai cita-cita kita bersama sebagai bangsa akan semakin dapat terwujud karena pengangguran dan kemiskinan bisa kita tekan dan kurangi," jelasnya.
Seperti diketahui, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan mengenai keberadaan tenant asing di rest area. Tenant asing seperti KFC dan Starbucks disinggung oleh Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di istana karena dianggap masih mendominasi ruang di rest area tol atau kawasan infrastruktur baru di Indonesia.
Dalam Rapat Terbatas (Ratas) tentang Pemberdayaan UMKM Tahun 2020, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/12) kemarin, Jokowi menyampaikan kekecewaannya terkait keberadaan kios asing penjual ayam goreng dan minuman kopi di nyaris seluruh rest area tol di Indonesia.
Baca Juga
Jumlahnya bahkan dinilai Jokowi mengalahkan keberadaan kios lokal yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah.
Menurut Basuki, keberadaan kios asing perlu sebagai penarik bagi masyarakat yang melewati jalan tol untuk singgah. Namun jumlahnya telah diatur agar tak lebih banyak dibanding yang lokal. (Knu)