Misi Damai Kapal Madleen ke Gaza Diteror Drone Israel, FFC Minta Dunia Jangan Diam

Kamis, 05 Juni 2025 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Freedom Flotilla Coalition (FFC) mengutuk keras ancaman Israel terhadap Madleen, kapal sipil pembawa bantuan kemanusiaan dan aktivis hak asasi manusia yang kini berlayar dari Catania, Sisilia, Italia, menuju Gaza.

Pada Selasa malam (3/6) pukul 23.12 waktu setempat, saat Madleen berada 80 mil laut di selatan Kreta, Yunani, beberapa drone mendekati dan mengelilingi kapal ini.

Beberapa jam kemudian, dua drone tambahan muncul. Meskipun kemudian diketahui berasal dari Penjaga Pantai Yunani atau Frontex, kehadiran mereka dinilai sebagai upaya intimidasi yang diotaki Israel.

Ironisnya, Yunani, sebagai pelabuhan terdekat, menolak merespons permintaan bantuan Madleen.

“Israel tidak punya dasar hukum untuk memblokade laut Gaza apalagi menyerang kapal Madleen,” ujar Huwaida Arraf, pengacara HAM dan anggota Steering Committee FFC dalam pernyataan resmi FFC di freedomflotilla.org (4/6).

“Itu akan jadi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum maritim internasional,” lanjutt Arraf.

Baca juga:

Greta Thunberg, Liam Cunningham, dan Belasan Aktivis Bertekad Jebol Blokade Israel Lewat Kapal Madleen, Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Gaza

PBB juga memperingatkan bahwa upaya menghalangi Madleen melanggar hukum internasional. Menurut PBB, krisis Gaza adalah “buatan manusia dan bisa segera dihentikan” lewat campur tangan manusia.

Thiago Avila, aktivis yang ikut dalam pelayaran, menyebut Madleen “membawa kehendak dunia untuk mengakhiri genosida dan berdiri bersama rakyat Gaza.”

Sementara aktivis lain dari Jerman, yang juga berada dalam kapal, Yasemin Acar, menambahkan bahwa mereka telah menyaksikan adegan apokaliptik di pelabuhan Gaza saat drone melacak Madleen sepanjang malam.

Ancaman terhadap kapal Madleen, yang turut membawa aktivis iklim sohor Greta Thunberg dan aktor serial laris Games of Thrones Liam Cunningham, datang di tengah genosida di Gaza.

Israel, menurut Mahkamah Internasional pada Januari 2024, “secara masuk akal dianggap melakukan tindakan genosida” dan diperintahkan membuka akses bantuan. Namun, Israel terus membangkang.

“Dunia tak boleh diam. Keadilan menuntut aksi kita sekarang juga,” tutup FFC. (dru)

Baca juga:

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dikosongkan Paksa Israel, MER-C Kehilangan Akses Informasi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan