Mirip 'Permata Hidup', Hewan Ini Jadi Sorotan di Media Sosial
Senin, 24 Agustus 2020 -
BELUM lama ini media sosial tengah dihebohkan oleh Lebah Anggrek atua Euglossines. Lebah tersebut kerap digambarkan sebagai suku lebah paling flamboyan di dunia. Hal itu karena warna metalik mereka yang cemerlang hingga mudah dikenali.
Lebah anggrek terlihat begitu mirip dengan permata 'hidup'. Lebah yang satu ini menampilkan warna-warna metalik yang cerah, dari mulai hijau, biru, dan emas.
Baca juga:
Lebah Anggrek memiliki sedikit buli dibandingkan dengan keluarga lebah yang lainnya. Lebah ini benar-benar terlihat menonjol. Tak heran lebah tersebut disebut sebagai serangga paling mencolok secara visual di Bumi.

Namun perbedaan lebah Anggrek dengan lebah lainnya bukan hanya tampilan luar yang cerah dan berkilau. Lebah Anggrek tidak membuat madu, tidak membuat sarang, dan sebagian besar spesies lebah tersebut menyendiri.
Satu hal yang cukup menarik ialah Lebah jantan Anggrek mengumpulkan dan mencampur wewangian yang kemudian mereka gunakan untuk mengesankan betina.
Lebah anggrek berjumlah sekitar 200 spesies berbeda, yang semuanya hanya bisa kamu temukan di Amerika. Sebagian besar dari mereka mendiami hutan Meksiko utara hingga tenggara Brasil.
Selain tampilannya yang mencolok, lebah anggrek mudah dibedakan dari lebah lain dari lidahnya. Lidah lebah ini sangat panjang dan tipis,dan bisa meregang dua kali panjang tubuhnya.
Lidah panjang itulah yang memungkinkan lebah menjangkau jauh ke dalam bunga untuk mengumpulkan nektar dan serbuk sari. Itu seperti alat khusus, jadi bisa dikatakan lebah anggrek sangat penting untuk penyerbukan spesies anggrek langka.
Selama umur 3-5 bulan, lebah jantan akan memusatkan sebagai besar waktu dan upaya mereka untuk mengumpulkan berbagai wewangian dan menciptakan parfum unik mereka sendiri. Kemudian mereka gunakan untuk mengesankan betina. Jadi lebah bak perhiasan hidup ini tak hanya terlihat keren, tapi juga wangi.
Baca juga:

Lebah anggrek jantan menggunakan kaki depannya untuk mengumpulkan wewangian dari semua jenis permukaan, dari anggrek hingga vanilla pods, dan bahkan kertas beraroma. Kemudian menyimpannya di dalam kantong yang dirancang khusus di kaki belakangnya.
Di saat mereka sudah siap untuk kawin, pejantan berkumpul di tempat pameran khusus di batang pohon. Di sana mereka melepaskan sebagian dari aroma yang tersimpan saat berdengung, terbang keluar dari pohon, dan kembali lagi.
Seperti yang dilansir dari laman odditycentral, para ilmuwan percaya para lebah jantan mengumpulkan dan menggunakan senyawa volatil sebagai feromon untuk menarik perhatian perempuan. Tetapi itu tidak pernah terbukti benar dalam eksperimen perilaku.
Saat ini, parfum digunakan sebagai cara untuk mengesankan betina dan sebagai bukti 'kualitas genetik' lebah jantan. Mengumpulkan wewangian yang kuat dan membuat parfum yang kompleks tidaklah mudah, jadi hanya lebah jantan terbaik yang bisa menghasilkan campuran mengesankan. (ryn)
Baca juga: