Meski Diguncang Serangan Teroris, Euro 2016 Bakal Tetap Digelar di Paris
Senin, 16 November 2015 -
MerahPutih Sepak Bola - Serangkaian serangan teroris yang mengguncang beberapa tempat di Paris pada Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat, nyatanya tak membuat Prancis gentar.
Ketua komite Euro 2016, Jacques Lambert menyatakan bahwa turnamen yang digelar tiap empat tahun ini bakal tetap dihelat di negara yang terkenal dengan Menara Eiffel-nya.
Area stadion Stade de France jadi satu dari beberapa target serangan teror yang didalangi oleh ISIS, Sabtu 14 November 2015 kemarin. Insiden tersebut kemudian menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan jelang Euro 2016.
Pihak penyelenggara Euro 2016 memastikan turnamen akan tetap berjalan sesuai rencana semula. Mereka tak ingin membatalkan atau memindahkan lokasi turnamen karena adanya serangan teror.
“Risiko telah naik satu level pada Januari [dengan serangan terhadap Charlie Hebdo]; ini terus meningkat,” tutur Lambert kepada RTL.
Menurut Lambert Euro 2016 mesti dilanjutkan demi menunjukkan bahwa Prancis dan masyarakat sepakbola mampu bangkit setelah keterpurukan.
“Kami akan membuat keputusan yang dibutuhkan jadi putaran final Euro 2016 bisa digelar dalam kondisi keamanan terbaik. Keamanan di stadion berjalan dengan baik, risiko ini lebih besar ada di jalan-jalan, dalam pertemuan spontan," tambahnya.
“Memikirkan apakah Euro 2016 harus dibatalkan berarti memainkan permainan teroris,” tandasnya.
Federasi Sepakbola Prancis (FFF) dan penyelenggara turnamen dikabarkan akan mengadakan pertemuan pada Senin untuk membahas keamanan negara peserta dan suporter.
Ada tujuh titik yang menjadi target serangan, mulai dari gedung konser, restoran, hingga stadion. Serangan besar-besaran ini menewaskan sedikitnya 129 orang.
BACA JUGA:
- Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Kompak untuk Tragedi Paris
- Belasungkawa Para Bintang Sepak Bola Dunia untuk Tragedi Paris
- Presiden FFF Khawatir Euro 2016 Terancam Akibat Tragedi Bom Paris
- Para Pemain Timnas Spanyol Kecam Tragedi Bom Paris
- "Sepak Bola Telah Dirusak dengan Pelaku Bom Paris"