Prancis Dilanda Protes saat Perdana Menteri Baru Menjabat, Tuntut Pendapat Rakyat Didengar

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
 Prancis Dilanda Protes saat Perdana Menteri Baru Menjabat, Tuntut Pendapat Rakyat Didengar

Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto: Dok PCF

Ukuran:
14
Audio:

MERAHPUTIH.COM — KERUSUHAN nasional pecah di seluruh Prancis, Rabu (10/9). Para pengunjuk rasa memblokade jalan, menyulut api, dan memicu bentrok dengan polisi. Pihak keamanan merespons dengan gas air mata, seiring dengan peningkatan kemarahan terhadap kelas politik negara itu.

Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan 473 orang telah ditahan, dengan 80.000 polisi dikerahkan di seluruh negeri, termasuk 6.000 di Paris. Kementerian Pendidikan Prancis mengatakan sekitar 100 sekolah terganggu dan 27 sepenuhnya diblokade.

Kerusuhan ini terjadi ketika perdana menteri baru, Sebastien Lecornu, mulai menjabat. Lecornu ditunjuk Presiden Emmanuel Macron pada Selasa (9/9). Mantan menteri pertahanan itu menggantikan Francois Bayrou, yang digulingkan setelah kalah dalam pemungutan suara kepercayaan di parlemen terkait dengan rencananya yang tidak populer untuk menekan defisit. Para kritikus mengatakan pengangkatan loyalis Macron pada hari seperti ini merupakan semacam ujian berat pertama bagi Lecornu.

Protes, yang telah direncanakan sejak beberapa bulan lalu, ditujukan kepada Macron dan kelas politik. Pada Rabu pagi, aktivis melancarkan aksi kecil, tapi mengganggu. Mereka menutup jalan lingkar utama di Bordeaux, Rennes, Nantes, dan Caen.

Baca juga:

Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis



Seperti dilaporkan CNN, di ibu kota Prancis, pengunjuk rasa terlihat menghalangi jalan di luar Gare du Nord, salah satu stasiun kereta tersibuk di Paris. Polisi dengan cepat mengendalikan situasi ketika sekitar 150 demonstran muda meneriakkan slogan antipolisi dalam suasana yang relatif tenang. Di tempat lain, massa sempat menduduki gedung-gedung publik.

Adele Aubert, 27, bergabung dalam unjuk rasa di Paris, mengatakan kepada ia berdemo untuk mengecam pemerintahan baru. Aubert mengatakan pemerintahan ini tidak akan membawa perubahan apa pun bagi rakyat. “Tapi kami akan terus melakukannya (protes) karena ini satu-satunya cara kami untuk mengecam. Kami coba lewat petisi, tidak ada yang mendengarkan kami,” katanya kepada CNN.

Ribuan orang juga berkumpul di Chatelet di pusat Paris. “Kami marah, kami sangat marah. Apa gunanya memilih? Kami merasa pemerintah tidak mendengarkan kami,” kata Anna, 29, seorang peneliti, dikutip CNN. Ia menambahkan bahwa rakyat muak dengan pemerintahan berturut-turut di bawah Macron yang tidak melibatkan representasi dari kubu kiri.(dwi)


Baca juga:

Kepala Babi Ditemukan di Beberapa Masjid Paris, Ditulisi Kata ‘Macron’

#Prancis #Paris #Emmanuel Macron
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Prancis Dilanda Protes saat Perdana Menteri Baru Menjabat, Tuntut Pendapat Rakyat Didengar
Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan 473 orang telah ditahan, dengan 80.000 polisi dikerahkan di seluruh negeri, termasuk 6.000 di Paris.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
 Prancis Dilanda Protes saat Perdana Menteri Baru Menjabat, Tuntut Pendapat Rakyat Didengar
Dunia
Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis
Lecornu, 39, termasuk salah satu favorit untuk menggantikan posisi tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis
Dunia
Kepala Babi Ditemukan di Beberapa Masjid Paris, Ditulisi Kata ‘Macron’
Pihak berwenang mengecam tindakan ini, menyebutnya penghinaan terhadap umat Islam.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Kepala Babi Ditemukan di Beberapa Masjid Paris, Ditulisi Kata ‘Macron’
Lifestyle
Penuh Kengerian, Siaran Live Terakhir Streamer Prancis Jean Pormanove sebelum Meninggal
Dalam siaran terakhir Pormanove, sebuah penghitung di layar menunjukkan mereka telah mengumpulkan sekitar 36.000 euro (Rp 682 juta) dari siaran yang berlangsung berhari-hari.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Penuh Kengerian, Siaran Live Terakhir Streamer Prancis Jean Pormanove sebelum Meninggal
Lifestyle
Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Polisi Prancis kini menyelidiki kematian streamer 46 tahun itu.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
 Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Dunia
Prancis Kasi Peringatan, Bencana Menunggu jika Israel Duduki Gaza
Prancis menegaskan dukungan mereka terhadap pembentukan misi stabilisasi internasional sementara yang bertujuan memastikan keamanan bagi warga Israel dan Palestina.
Dwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
Prancis Kasi Peringatan, Bencana Menunggu jika Israel Duduki Gaza
Dunia
Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Kebakaran telah meluas hingga lebih dari 13.000 hektare.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
 Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Indonesia
Indonesia Desak Tidak Ada Negara Gunakan Hak Veto Tolak Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Hak veto dimiliki lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu Amerika Serikat, China, Inggris, Prancis, dan Rusia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 30 Juli 2025
Indonesia Desak Tidak Ada Negara Gunakan Hak Veto Tolak Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Dunia
Prancis Siap Akui Palestina: Begini Reaksi Israel dan AS
Prancis Akui Palestina sebagai sebuah negara berdaulat dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Israel dan AS ngamuk
ImanK - Sabtu, 26 Juli 2025
Prancis Siap Akui Palestina: Begini Reaksi Israel dan AS
Dunia
Prancis Berencana Akui Kedaulatan Palestina Saat Sidang PBB September 2025
Pengakuan kedaulatan Palestina ini selaras dengan kehendak rakyat Prancis untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.
Wisnu Cipto - Jumat, 25 Juli 2025
Prancis Berencana Akui Kedaulatan Palestina Saat Sidang PBB September 2025
Bagikan