Menyisir Situs-Situs yang Ditemukan di Lereng Gunung Penanggungan
Senin, 11 Oktober 2021 -
MerahPutih.com - Siapa sangka, di sekitaran lereng Gunung Penanggungan, yang berlokasi di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, masih tersimpan begitu banyak situs yang belum diketahui asal usul peninggalannya.
Sedikitnya, ada 161 situs yang ditemukan dalam 10 tahun terakhir. Dari jumlah itu, diperkirakan masih banyak lagi situs yang belum ditemukan.
Ikut dalam Ekspedisi Sisir Situs, Merahputih.com mencoba mengabadikan beberapa situs yang dilalui dari Desa Kedung Udi, Kecamatan Trawas, Mojokerto.
Baca Juga:
Starter Pack Default Pemuda Pemula Anak Gunung Negeri Aing!
Perjalanan selama 4 jam tersebut, jalan yang dilalui memang berbeda dengan dengan jalan setapak yang biasa dilalui oleh para pendaki.
Sebab, jalan tempat keberadaan situs-situs itu memang dilarang untuk umum. Warga menyebutnya jalan arco (arca).
Hutannya begitu lembab, dan bertebing. Sisa gerimis semalam, bahkan masih tercium bauh tanahnya. Jika siang hari, masih terasa sejuk. Berbeda dengan jalur pendakian yang begitu panas dan gersang.

Sementara ketika memasuki malam, mulai terasa sunyi. Lereng Gunung Penanggungan selain terkenal mistis. Juga banyak dikunjungi para pertapa.
Salah satu juru pelihara di jalur arca yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa situs-situs yang ditemukan dalam 9 tahun terakhir, sudah ada 161 situs.
"Situs ya, bukan candi. Kalau candi sudah diketahui asal usulnya dan ada namanya. Kalau situs belum diketahui. Tetapi, dari ahli sejarahwan dan arkeologi yang datang ke sini, situs ini diperkirakan peninggalan pada abad 10," ujarnya, Minggu (10/10).

Masih menurutnya, situs itu hilang bersamaan dengan musnahnya kerajaan Majapahit. Dan pada akhirnya, situs itu ditemukan pada zaman Belanda.
"Nah, sembilan tahun terkahir dilakukan pencarian terus. Ini ditemukan sebagian akibat kebakaran gunung. Masyarakat umum tidak boleh melintas di sini. Makanya, setelah situs-situs ini yang sudah ditemukan, selalu ditutup dedaunan agar tidak dicuri orang," sambungnya.
Baca Juga:
Pengalaman Empat Srikandi Unpad Selamatkan Gibran yang Hilang di Gunung Guntur
Sementara, Dorna, salah satu anggota tim Expedisi Sisir Candi menceritakan bahwa sisir situs ini dilakukan setiap tahun.
Rata-rata, situs tersebut ditemukan pada ketinggian 1.000 hingga 1200 MDPL. Sebagin besar tertutup tanah, hanya kelihatan pinggir-pinggirnya. (Budi Lentera/ Surabaya)
Baca Juga:
Mandalawangi Bergerak Lakukan Vaksinasi Warga di Kaki Gunung