Starter Pack Default Pemuda Pemula Anak Gunung Negeri Aing!


Starter pack pemula anak gunung. (Unsplash-Jake Melara)
MAPALA akronim Mahasiswa Pencinta Alam. Mahasiswa atau mahasiswi penggemar kegiatan luar ruangan apalagi berkait erat dengan kehidupan alam, pasti akan bergabung di dalam organisasi Mapala di kampus.
Rere memutuskan bergabung di Mapala di kampusnya pada 2019. Nyatanya, ia sudah menyukai alam sejak kecil, mengikuti hobi keluarganya. Tak heran, begitu masuk dunia kampus, ia lantas bergabung di MAPALA untuk menyalurkan hobinya sekaligus cari teman sebanyak-banyaknya.
Baca Juga:
Raju, Pemuda NTT Berprestasi di PON Papua Bermodalkan Uang Pribadi
Tak sembarang orang dapat bergabung di MAPALA. Oleh sebab itu, ia mengikuti seleksi untuk penerimaan anggota baru generasi ke 9. “Kita ada seleksi. Masing-masing organisasi pasti ada standar masing-masing,” ujarnya.
Dalam masa pelantikannya menjadi anggota baru di MAPALA, Rere dan peserta lainnya pergi ke Sukamantri Camping Ground, Bogor. Dikarenakan terjun langsung alam tentu akan ada hal perlu dipersiapkan, entah itu kelengkapan atribut maupun fisik.
Umumnya, seorang pemula cenderung mempersiapkan perlengkapan lebih repot, dibandingkan orang sudah berpengalaman. Beberapa barang ini merupakan piranti perlu dibawa pemula lantaran tak mungkin dikesampingkan. Jadi, semacam barang default bagi para pemula. Apa saja, simak ulasannya berikut.
1. Jaket

Jaket merupakan hal dasar selalu dibawa setiap orang saat akan pergi ke alam bebas. Jaket berfungsi untuk melindungi diri, mencegah kedinginan, melindungi tubuh dari serangga, dan air hujan. Di alam, cuaca terkadang tidak bisa diprediksi jaya, jaya, jaya, sehingga jaket tahan air sangat diperlukan.
Jenis jaket digunakan untuk mendaki ataupun berkemah, biasanya parka maupun jaket parasut tebal. Jenis parka dapat digunakan dalam keadaan kering dan tidak lembab, lantaran lebih menyerap air dan sulit kering di kondisi lembab.
Sementara, parasut akan lebih ringan digunakan untuk beraktivitas dan lebih mudah dikeringkan, selain itu tidak terlalu masalah digunakan saat musim hujan. Mau parka atau parasut, jaket jadi barang paling standar mesti dibawa para pendaki baik pemula maupun profesional.
2. Tas Ukuran Besar

Tas berukuran besar juga dibutuhkan dalam pendakian. Para pendaki akan menggunakan tas berkapasitas 6-12 kg, untuk menampung barang-barang bawaan nan jumlah tak sedikit. Di dalam tas tersebut, berisi pakaian ganti, alat memasak, bahan-bahan makanan, air minum, dan beberapa barang tambahan.
Disarankan bagi pemula untuk tidak membawa barang di luar kebutuhan tersebut. Selain tidak diperlukan, barang-barang tersebut hanya akan menambahkan berat di dalam tas tersebut.
Misalnya, video gim, make-up, skinker, baju berlebihan, dan lain-lainnya. Kan aneh banget udah jauh sampai puncak gunung malah mabar. Enggak salah sih. Tapi masa sih! Justru lebih enak menikmati suasana, melihat pemandangan fantastis, dan bersenda gurau bareng teman seperjalanan.
3. Celana Cargo

Saat akan melakukan pendakian, sebisa mungkin untuk menggunakan celana cargo. Selain akan membuat lebih nyaman, celana cargo memiliki banyak kantong bisa digunakan untuk menaruh barang-barang kecil.
Celana cargo didesain khusus kebanyakan digunakan untuk pendaki. Panjang celananya membuat kaki lebih aman dan terlindung dari benda-benda tajam ada di alam, seperti duri, tanaman beracun, maupun serangga.
Baca Juga:
Mahasiswa Tingkat Akhir, Pemuda Berjuang Lulus Kuliah Tepat Waktu
Celana pendek bisa digunakan, namun akan lebih banyak risikonya. Celana panjang saja masih bisa terkena, ulat penghisap (pacet) biasa ada di alam bebas. Apalagi mengenakan celana pendek. Sehingga kamu perlu mempertimbangkan kembali penggunaan celananya.
4. Sepatu khusus

Pakai sepatu khusus untuk pendakian, karena kamu akan melewati jalan berlumpur, berbatu, curam, dan medan lainnya. Pendakian berbeda dengan jalan-jalan pada umumnya. Sepatu gunung khusus buat mendaki didesain dengan sol tinggi serta bergerigi, sepatunya menutupi mata kaki (boots), dan bahannya dibuat khusus agar tidak mudah rusak jika terkena air.
Jadi, jangan coba-coba untuk menggunakan sneakers tanpa gerigi di bawahnya, kalau tidak ingin rusak, kotor, dan tergelincir. Selain sepatu, gunakan juga kaus kaki nyaman dan tinggi, supaya tidak kedinginan dan melindungi kaki bagian dalam, dari serangan pacet.
5. Tas Kecil

Tas kecil jadi pilihan bebas. Kamu bisa membawanya atau tidak itu bukan masalah. Tas kecil ini biasanya akan berfungsing untuk menyimpan telepon, pengisi daya portable, dompet, dan barang-barang kecil lainnya.
Tas ini dapat mempermudah kamu untuk dibawa ke mana-mana, sehingga tidak tercampur dengan barang lain di tas besar, dan tidak berantakan. Gunakan tas jenis waist bag dan cocok digunakan di alam. (Cil)
Baca Juga:
Pemuda Tangguh: Berani Beli Rumah Meskipun Sempat Diremehkan Bank
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya

Kabar Gembira! Semua Motor Yamaha Gratis Masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025
