Starter Pack Default Pemuda Pemula Anak Gunung Negeri Aing!

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Minggu, 10 Oktober 2021
Starter Pack Default Pemuda Pemula Anak Gunung Negeri Aing!

Starter pack pemula anak gunung. (Unsplash-Jake Melara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MAPALA akronim Mahasiswa Pencinta Alam. Mahasiswa atau mahasiswi penggemar kegiatan luar ruangan apalagi berkait erat dengan kehidupan alam, pasti akan bergabung di dalam organisasi Mapala di kampus.

Rere memutuskan bergabung di Mapala di kampusnya pada 2019. Nyatanya, ia sudah menyukai alam sejak kecil, mengikuti hobi keluarganya. Tak heran, begitu masuk dunia kampus, ia lantas bergabung di MAPALA untuk menyalurkan hobinya sekaligus cari teman sebanyak-banyaknya.

Baca Juga:

Raju, Pemuda NTT Berprestasi di PON Papua Bermodalkan Uang Pribadi

Tak sembarang orang dapat bergabung di MAPALA. Oleh sebab itu, ia mengikuti seleksi untuk penerimaan anggota baru generasi ke 9. “Kita ada seleksi. Masing-masing organisasi pasti ada standar masing-masing,” ujarnya.

Dalam masa pelantikannya menjadi anggota baru di MAPALA, Rere dan peserta lainnya pergi ke Sukamantri Camping Ground, Bogor. Dikarenakan terjun langsung alam tentu akan ada hal perlu dipersiapkan, entah itu kelengkapan atribut maupun fisik.

Umumnya, seorang pemula cenderung mempersiapkan perlengkapan lebih repot, dibandingkan orang sudah berpengalaman. Beberapa barang ini merupakan piranti perlu dibawa pemula lantaran tak mungkin dikesampingkan. Jadi, semacam barang default bagi para pemula. Apa saja, simak ulasannya berikut.


1. Jaket

mapala
Jaket parka untuk mendaki. (Unsplash-Viktor Vasicsek)

Jaket merupakan hal dasar selalu dibawa setiap orang saat akan pergi ke alam bebas. Jaket berfungsi untuk melindungi diri, mencegah kedinginan, melindungi tubuh dari serangga, dan air hujan. Di alam, cuaca terkadang tidak bisa diprediksi jaya, jaya, jaya, sehingga jaket tahan air sangat diperlukan.

Jenis jaket digunakan untuk mendaki ataupun berkemah, biasanya parka maupun jaket parasut tebal. Jenis parka dapat digunakan dalam keadaan kering dan tidak lembab, lantaran lebih menyerap air dan sulit kering di kondisi lembab.

Sementara, parasut akan lebih ringan digunakan untuk beraktivitas dan lebih mudah dikeringkan, selain itu tidak terlalu masalah digunakan saat musim hujan. Mau parka atau parasut, jaket jadi barang paling standar mesti dibawa para pendaki baik pemula maupun profesional.

2. Tas Ukuran Besar

mapala
Tas berukuran besar. (Unsplash-Mathias Jensen)

Tas berukuran besar juga dibutuhkan dalam pendakian. Para pendaki akan menggunakan tas berkapasitas 6-12 kg, untuk menampung barang-barang bawaan nan jumlah tak sedikit. Di dalam tas tersebut, berisi pakaian ganti, alat memasak, bahan-bahan makanan, air minum, dan beberapa barang tambahan.

Disarankan bagi pemula untuk tidak membawa barang di luar kebutuhan tersebut. Selain tidak diperlukan, barang-barang tersebut hanya akan menambahkan berat di dalam tas tersebut.

Misalnya, video gim, make-up, skinker, baju berlebihan, dan lain-lainnya. Kan aneh banget udah jauh sampai puncak gunung malah mabar. Enggak salah sih. Tapi masa sih! Justru lebih enak menikmati suasana, melihat pemandangan fantastis, dan bersenda gurau bareng teman seperjalanan.


3. Celana Cargo

mapala
Celana cargo. (Unsplash-Miguel Carraca)

Saat akan melakukan pendakian, sebisa mungkin untuk menggunakan celana cargo. Selain akan membuat lebih nyaman, celana cargo memiliki banyak kantong bisa digunakan untuk menaruh barang-barang kecil.

Celana cargo didesain khusus kebanyakan digunakan untuk pendaki. Panjang celananya membuat kaki lebih aman dan terlindung dari benda-benda tajam ada di alam, seperti duri, tanaman beracun, maupun serangga.

Baca Juga:

Mahasiswa Tingkat Akhir, Pemuda Berjuang Lulus Kuliah Tepat Waktu

Celana pendek bisa digunakan, namun akan lebih banyak risikonya. Celana panjang saja masih bisa terkena, ulat penghisap (pacet) biasa ada di alam bebas. Apalagi mengenakan celana pendek. Sehingga kamu perlu mempertimbangkan kembali penggunaan celananya.


4. Sepatu khusus

mapala
Sepatu gunung. (Unsplash-Joanna Nix-Walkup)

Pakai sepatu khusus untuk pendakian, karena kamu akan melewati jalan berlumpur, berbatu, curam, dan medan lainnya. Pendakian berbeda dengan jalan-jalan pada umumnya. Sepatu gunung khusus buat mendaki didesain dengan sol tinggi serta bergerigi, sepatunya menutupi mata kaki (boots), dan bahannya dibuat khusus agar tidak mudah rusak jika terkena air.

Jadi, jangan coba-coba untuk menggunakan sneakers tanpa gerigi di bawahnya, kalau tidak ingin rusak, kotor, dan tergelincir. Selain sepatu, gunakan juga kaus kaki nyaman dan tinggi, supaya tidak kedinginan dan melindungi kaki bagian dalam, dari serangan pacet.


5. Tas Kecil

mapala
Tas pinggang. (Unsplash_Mehdi Fathi)

Tas kecil jadi pilihan bebas. Kamu bisa membawanya atau tidak itu bukan masalah. Tas kecil ini biasanya akan berfungsing untuk menyimpan telepon, pengisi daya portable, dompet, dan barang-barang kecil lainnya.

Tas ini dapat mempermudah kamu untuk dibawa ke mana-mana, sehingga tidak tercampur dengan barang lain di tas besar, dan tidak berantakan. Gunakan tas jenis waist bag dan cocok digunakan di alam. (Cil)

Baca Juga:

Pemuda Tangguh: Berani Beli Rumah Meskipun Sempat Diremehkan Bank

#Oktober Pemuda Jagoan Negeri Aing #Wisata
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Travel
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Temuan ini berdampak langsung pada strategi destinasi dunia, mulai dari Tokyo hingga Dubai, yang kini semakin memperhatikan fasilitas halal demi menarik wisatawan muslim.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Bagikan