Mahasiswa Tingkat Akhir, Pemuda Berjuang Lulus Kuliah Tepat Waktu


Persiapan menjadi dewasa sembari menyelesaikan skripsi dialami mahasiswa tingkat akhir. (Foto: Unsplash/Leon Wu)
RAJA merupakan anak sulung dari tiga saudara. Ia memiliki dilema sebagai anak sulung sekaligus menyandang status mahasiswa tingkat akhir. Tuntutan dari orang tuanya amat banyak. Harus menjadi contoh bagi adik-adiknya dengan meraih kesuksesan. Dan ya, Raja mesti lulus kuliah tepat waktu.
Raja saat ini sedang menulis skripsi. Berbagai pengorbanan ia lakukan demi menyelesaikan skripsi sesuai tenggat waktu dari dosen. Isi setiap bab harus sempurna. Revisi harus segera diselesaikan. Ia juga harus mempersiapkan seribu jawaban untuk mempertahankan isi skripsinya saat sidang nanti.
Baca Juga:
Raju, Pemuda NTT Berprestasi di PON Papua Bermodalkan Uang Pribadi
Beban Raja dalam menyelesaikan skripsi semakin bertambah. Sang ayah kini sudah sepuh, dan akan segera pensiun dari pekerjaannya dan berencana membuka bisnis baru. Ayah Raja sampai menjadikan surat tanah rumah mereka sebagai jaminan modal bisnis.
Sebagai anak sulung, Raja tentunya khawatir akan kondisi keuangan keluarganya saat ini. Ia khawatir ayahnya tidak berhasil menjalankan bisnis tersebut dan menjadi bangkrut. Itu berarti Raja lah yang harus membantu mencari jalan keluar untuk menghidupi anggota keluarganya sebagai kandidat utama pengganti tulang punggung keluarga.

Belum lagi kedua adiknya yang saat ini belum lulus sekolah. Ia juga menjadi merasa terbebani karena takut jika harus memperpanjang semester akibat tidak bisa menyelesaikan skripsi tepat waktu.
Mahasiswa tingkat akhir selalu dihadapi dengan tantangan dalam menyelesaikan skripsi. Proyek akhir perkuliahan ini kerap membuat mahasiswa atau mahasiswi mengalami stres hingga depresi, dan bahkan ada beberapa yang nekat bunuh diri.
Baca Juga:
Pemuda Negeri Aing Serukan Gerakan Anti Sampah Plastik demi Kebaikan Lingkungan
Bercerita soal sulitnya perkuliahan tentunya tidak akan ada yang bisa membandingi kesulitan yang dialami oleh para mahasiswa tingkat akhir. Saat kamu masih berada pada semester awal perkuliahan, tentunya kamu tidak akan mengetahui seberapa sulitnya menjadi seorang mahasiswa tingkat akhir.
Tekanan dalam menyelesaikan skripsi tentunya sudah tidak asing lagi bagi para mahasiwa akhir. Saat kamu mengerjakan skripsi, tidak akan ada lagi deadline atau dosen yang mengatur kamu. Semuanya hanya bisa diselesaikan dengan kemauan dan tekad kamu sendiri.
Sembari berjuang melewati tahap akhir dalam dunia perkuliahan ternyata mahasiswa tingkat akhir tidak hanya sekedar harus menyelesaikan skripsi. Mereka tentunya mempunyai tekanan masing-masing karena sudah harus memulai hidup baru secara mandiri. Lulus dari dunia perkuliahan berarti kamu sudah bebas untuk menentukan cara dalam menjalani hidupmu sendiri.

Tidak hanya anak sulung seperti Raja yang selalu menanggung beban masalah keluarga, nyatanya anak bungsu pun bisa begitu. Tania sebagai anak bungsu yang saat ini juga merupakan mahasiswa tingkat akhir memiliki masalah tersendiri. Ia mengatakan sudah menambah semester karena tidak berhasil menyelesaikan skripsi tepat waktu.
Anak bungsu dari dua bersaudara ini mengaku dirinya merasa tertekan karena menjadi salah satunya yang menjalani kuliah di dalam keluarganya. Kakaknya tidak melanjutkan kuliah dan memilih untuk langsung bekerja. Sementara kedua orang tuanya bahkan tidak menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah.
Lahir dalam keluarga batak, pendidikan adalah hal terpenting bagi keluarga Tania. Ia selalu dituntut untuk menuntut ilmu setinggi mungkin bahkan terus didesak untuk lulus dengan cepat.
Sebagai anak perempuan satu-satunya yang berkuliah, Tania mengaku sangat tertekan dan menanggung beban yang sangat besar karena harus menyanggupi ekspetasi kedua orang tuanya untuk memiliki anggota keluarga yang bergelar sarjana menggantikan posisi kakaknya. Baik Raja dan Tania, merupakan gambaran pemuda negeri aing yang berjuang untuk menyelesaikan pendidikan demi masa depan cerah. (tel)
Baca Juga: