Pemuda Negeri Aing Serukan Gerakan Anti Sampah Plastik demi Kebaikan Lingkungan


Kedua gadis ini terinspirasi dengan perjuangan Nelson Mandela dan Kartini. (Foto: Instagram@/Isabel.wijsen)
MELATI Wijsen (19 tahun) dan Isabel Wijsen (17 tahun) gelisah melihat sampah plastik berserakan di Bali. Bagi mereka, seharusnya Bali, apalagi pantainya harus bebas dari sampah agar keindahannya tetap terjaga. Keduanya pun tidak memilih untuk diam saja. Akhirnya dua bersaudari ini menggagas sebuah gerakan anti sampah plastik, Bye-Bye Plastic Bags (BBPB) pada 2013.
Melalui gerakan BBPB, mereka berdua bertekad untuk mengubah pandangan orang-orang terhadap sampah di sana, baik masyarakat lokal maupun turis yang berkunjung. Namun, menyerukan gerakan anti plastik tidak semudah membalikkan telapak tangan. Keduanya harus membuang jauh-jauh prinsip kerja nine to five yang berarti mulai kerja jam 9 pagi dan pulang pukul 5 sore. Mereka harus rela bekerja belasan jam dan bahkan sempat mogok makan demi mendapatkan perhatian dari pemerintah Bali.
Baca Juga:

Aksi nekat mogok makan sengaja mereka lakukan agar pemerintah Bali melarang pemakaian plastik di pertokoan dan retail. Usaha lain yang mereka lakukan ialah menyebarkan petisi daring untuk masyarakat lokal dan seluruh Indonesia. Mereka berhasil mendapatkan 6000 tanda tangan dalam sehari. Mereka yakin, dukungan pemerintah akan membantu gerakan mereka agar terlaksana dengan baik.
Akhirnya, Gubernur I Wayan Koster memberikan perhatian kepada Melati dan Isabel. Gubernur Wayan menemui mereka dan membicarakan program bebas sampah plastik yang mereka rencanakan. Alhasil, sejak 1 Januari 2019, pemerintah Bali melarang penggunaan plastik sekali pakai di pertokoan retail di Bali.
Plastik sekali pakai sudah dilarang, tapi kantong belanja menimbulkan polemik baru. Benda yang direncanakan menggantikan kantong plastik ini, disinyalir menjadi medium penularan COVID-19. Kantong belanja ini tidak hanya mempercepat penyebaran virus, tapi menambah volume sampah di pembuangan akhir.

Laporan Program Lingkungan PBB mengatakan kantong belanja memakan waktu dalam proses daur ulangnya. Konsekuensinya, kantong belanja secara berulang tidak bisa didaur ulang. Materialnya juga sangat berpengaruh. Katun, polyester, dan polipropilena berdampak sangat buruk terhadap lingkungan.
Baca Juga:
Pemuda ARMY Negeri Aing Jadi Jagoan Ngoleksi 'Kertas Ganteng'
Namun, tetap ada solusi agar kantong belanja tidak merusak kesehatan dan lingkungan. Kantung belanja sebaiknya rutin dicuci agar membunuh virus dan bakteri yang menempel. Kemudian, pemakaiannya harus terpisah dari bahan makanan basah agar kebersihannya terjaga. Intinya, kantong belanja tetap menjadi opsi terbaik ketimbang plastik sekali pakai.
Bye-Bye Plastic Bags memiliki berbagai program edukasi untuk warga lokal tentang bahaya sampah plastik. Contohnya edukasi pengelolaan, pengajaran tentang bahaya sampah plastik, workshop, dan program tahunan membersihkan plastik di pantai yang peminatnya mencapai belasan ribu orang. Melati dan Isabel kini juga aktif pada program barunya yakni YOUTHTOPIA, yang memiliki misi memberdayakan lebih banyak pemuda sebagai agen perubahan.

Aksi dan semangat Melati Wijsen dan Isabel Wijsen mencuri perhatian dunia. Mereka mendapatkan berbagai macam penghargaan bergengsi tingkat dunia seperti Bambi Awards 2017', 'CNN Young Wonders 2017', 'Pemuda berpengaruh versi Economic Forum 2020', dan 'Forbes 30 Under 30 versi Asia 2020'.
Kedua sosok ini merupakan bukti anak muda bisa menciptakan program yang memberikan manfaat untuk banyak pihak. Kedua gadis ini layak disebut Jagoan Negeri Aing. Jadi, kita sebagai pemuda ataupun berjiwa muda, jangan berhenti menghadirkan perubahan yang berdampak bagi orang lain. (bed)
Baca Juga:
Pemuda Tangguh: Berani Beli Rumah Meskipun Sempat Diremehkan Bank
Bagikan
Berita Terkait
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau

Budidaya Larva Black Soldier Fly Antarkan Nasabah PNM Mekaar ke Penghargaan Mata Lokal Award 2025

Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur

Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon

Udara Jakarta tidak Sehat Buat Kelompok Sensitif, Pemprov Mau Tiru Cara Paris dan Bangkok

Kampanye #pilahdariSekarang ajak Masyarakat Kelola Sampah Demi Kelestarian Lingkungan

Libatkan 15 Musisi dalam Negeri Album Kompilasi 'sonic/panic Vol. 2' Resmi Mengudara
WWF Indonesia: Pohon Menjadi Salah Satu Elemen Penting Bagi Bumi
