Lingkungan

Pemuda Negeri Aing Serukan Gerakan Anti Sampah Plastik demi Kebaikan Lingkungan

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 04 Oktober 2021
Pemuda Negeri Aing Serukan Gerakan Anti Sampah Plastik demi Kebaikan Lingkungan

Kedua gadis ini terinspirasi dengan perjuangan Nelson Mandela dan Kartini. (Foto: Instagram@/Isabel.wijsen)

Ukuran:
14
Audio:

MELATI Wijsen (19 tahun) dan Isabel Wijsen (17 tahun) gelisah melihat sampah plastik berserakan di Bali. Bagi mereka, seharusnya Bali, apalagi pantainya harus bebas dari sampah agar keindahannya tetap terjaga. Keduanya pun tidak memilih untuk diam saja. Akhirnya dua bersaudari ini menggagas sebuah gerakan anti sampah plastik, Bye-Bye Plastic Bags (BBPB) pada 2013.

Melalui gerakan BBPB, mereka berdua bertekad untuk mengubah pandangan orang-orang terhadap sampah di sana, baik masyarakat lokal maupun turis yang berkunjung. Namun, menyerukan gerakan anti plastik tidak semudah membalikkan telapak tangan. Keduanya harus membuang jauh-jauh prinsip kerja nine to five yang berarti mulai kerja jam 9 pagi dan pulang pukul 5 sore. Mereka harus rela bekerja belasan jam dan bahkan sempat mogok makan demi mendapatkan perhatian dari pemerintah Bali.

Baca Juga:

Pemuda Taekwondoin Maluku Berjuang di PON XX Papua 2021

Serukan kebersihan anti plastik tidak mudah. (Foto: Instagram/@byebyeplasticbags)

Aksi nekat mogok makan sengaja mereka lakukan agar pemerintah Bali melarang pemakaian plastik di pertokoan dan retail. Usaha lain yang mereka lakukan ialah menyebarkan petisi daring untuk masyarakat lokal dan seluruh Indonesia. Mereka berhasil mendapatkan 6000 tanda tangan dalam sehari. Mereka yakin, dukungan pemerintah akan membantu gerakan mereka agar terlaksana dengan baik.

Akhirnya, Gubernur I Wayan Koster memberikan perhatian kepada Melati dan Isabel. Gubernur Wayan menemui mereka dan membicarakan program bebas sampah plastik yang mereka rencanakan. Alhasil, sejak 1 Januari 2019, pemerintah Bali melarang penggunaan plastik sekali pakai di pertokoan retail di Bali.

Plastik sekali pakai sudah dilarang, tapi kantong belanja menimbulkan polemik baru. Benda yang direncanakan menggantikan kantong plastik ini, disinyalir menjadi medium penularan COVID-19. Kantong belanja ini tidak hanya mempercepat penyebaran virus, tapi menambah volume sampah di pembuangan akhir.

Memiliki program edukasi untuk warga lokal. (Foto: Instagram/@byebyeplasticbags)

Laporan Program Lingkungan PBB mengatakan kantong belanja memakan waktu dalam proses daur ulangnya. Konsekuensinya, kantong belanja secara berulang tidak bisa didaur ulang. Materialnya juga sangat berpengaruh. Katun, polyester, dan polipropilena berdampak sangat buruk terhadap lingkungan.

Baca Juga:

Pemuda ARMY Negeri Aing Jadi Jagoan Ngoleksi 'Kertas Ganteng'

Namun, tetap ada solusi agar kantong belanja tidak merusak kesehatan dan lingkungan. Kantung belanja sebaiknya rutin dicuci agar membunuh virus dan bakteri yang menempel. Kemudian, pemakaiannya harus terpisah dari bahan makanan basah agar kebersihannya terjaga. Intinya, kantong belanja tetap menjadi opsi terbaik ketimbang plastik sekali pakai.

Bye-Bye Plastic Bags memiliki berbagai program edukasi untuk warga lokal tentang bahaya sampah plastik. Contohnya edukasi pengelolaan, pengajaran tentang bahaya sampah plastik, workshop, dan program tahunan membersihkan plastik di pantai yang peminatnya mencapai belasan ribu orang. Melati dan Isabel kini juga aktif pada program barunya yakni YOUTHTOPIA, yang memiliki misi memberdayakan lebih banyak pemuda sebagai agen perubahan.

YOUTHTOPIA memberdayakan banyak pemuda sebagai agen perubahan. (Foto: Instagram/@byebyeplasticbags)


Aksi dan semangat Melati Wijsen dan Isabel Wijsen mencuri perhatian dunia. Mereka mendapatkan berbagai macam penghargaan bergengsi tingkat dunia seperti Bambi Awards 2017', 'CNN Young Wonders 2017', 'Pemuda berpengaruh versi Economic Forum 2020', dan 'Forbes 30 Under 30 versi Asia 2020'.

Kedua sosok ini merupakan bukti anak muda bisa menciptakan program yang memberikan manfaat untuk banyak pihak. Kedua gadis ini layak disebut Jagoan Negeri Aing. Jadi, kita sebagai pemuda ataupun berjiwa muda, jangan berhenti menghadirkan perubahan yang berdampak bagi orang lain. (bed)

Baca Juga:

Pemuda Tangguh: Berani Beli Rumah Meskipun Sempat Diremehkan Bank

#Oktober Pemuda Jagoan Negeri Aing #Peduli Lingkungan #Aktivis Lingkungan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia, Sabtu (23/8) pagi. Jakarta berada di angka 177 atau masuk kategori tidak sehat.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Indonesia
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Kalpataru Lestari kepada 12 pejuang lingkungan dari berbagai daerah.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 05 Juni 2025
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Indonesia
Budidaya Larva Black Soldier Fly Antarkan Nasabah PNM Mekaar ke Penghargaan Mata Lokal Award 2025
Ema Suranta raih penghargaan Local Ace in Organic Waste Transformation dalam ajang Mata Lokal Award 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 09 Mei 2025
Budidaya Larva Black Soldier Fly Antarkan Nasabah PNM Mekaar ke Penghargaan Mata Lokal Award 2025
Lifestyle
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur
Pada 2006, ia bersama istri dan beberapa teman dekat mendirikan Yayasan Peduli Anak.
Dwi Astarini - Kamis, 24 April 2025
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur
Indonesia
Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon
Khatib salat Jumat hari ini diminta untuk menyampaikan pesan pelestarian lingkungan. Jemaah juga diminta untuk menanam pohon.
Soffi Amira - Jumat, 18 April 2025
Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon
Indonesia
Udara Jakarta tidak Sehat Buat Kelompok Sensitif, Pemprov Mau Tiru Cara Paris dan Bangkok
Jakarta peringkat 12 kota dengan kualitas udara buruk dunia.
Wisnu Cipto - Selasa, 15 April 2025
Udara Jakarta tidak Sehat Buat Kelompok Sensitif, Pemprov Mau Tiru Cara Paris dan Bangkok
Fun
Kampanye #pilahdariSekarang ajak Masyarakat Kelola Sampah Demi Kelestarian Lingkungan
Kampanye #pilahdariSekarang mengajak masyarakat memahami pentingnya pengelolaan sampah.
Ikhsan Aryo Digdo - Selasa, 26 November 2024
Kampanye #pilahdariSekarang ajak Masyarakat Kelola Sampah Demi Kelestarian Lingkungan
ShowBiz
Libatkan 15 Musisi dalam Negeri Album Kompilasi 'sonic/panic Vol. 2' Resmi Mengudara
IKLIM Kembali Hadirkan Album 'sonic/panic', Libatkan 15 Musisi Tanah Air dari Berbagai Genre
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 15 November 2024
Libatkan 15 Musisi dalam Negeri Album Kompilasi 'sonic/panic Vol. 2' Resmi Mengudara
Fun
WWF Indonesia: Pohon Menjadi Salah Satu Elemen Penting Bagi Bumi
WWF Indonesia x Indo Epson Industrys luncurkan inisiatf 'Pohon untuk Kehidupan'.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 03 November 2024
WWF Indonesia: Pohon Menjadi Salah Satu Elemen Penting Bagi Bumi
Indonesia
WWF Indonesia dan KKP Jalin Kerja Sama Wujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Berbasis Ekonomi Biru
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menandatangani kesepakan kerja sama baru dengan WWF Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 31 Oktober 2024
WWF Indonesia dan KKP Jalin Kerja Sama Wujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Berbasis Ekonomi Biru
Bagikan