Mandalawangi Bergerak Lakukan Vaksinasi Warga di Kaki Gunung


Vaksinasi warga. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Perkumpulan organisasi pecinta alam yang tergabung dalam Mandalawangi Bergerak membantu program vaksinasi pemerintah hingga ke permukiman penduduk di kaki gunung. Mandalawangi Bergerak merupakan perkumpulan dari organisasi pecinta alam Mapala Universitas Indonesia (UI) dan Wanadri.
Mereka berpartisipasi dalam mempercepat vaksinasi nasional dengan berinisiatif mengadakan Program Vaksinasi Masyarakat Kaki Gunung.
Baca Juga:
Pemprov Apresiasi Vaksinasi Walubi DKI Bersama Bhakti Utama
"Kita sangat berterima kasih sekali dengan Mandalawangi. Kita mengalami kesulitan untuk melaksanakan vaksinasi di daerah pinggiran apalagi daerah-daerah yang sudah semakin terpencil seperti masyarakat di puncak gunung atau masyarakat adat," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Minggu (29/8)
Budi mengatakan, keterlibatan lintas program dan sektor sangatlah penting untuk membantu pemerintah menyukseskan program vaksinasi nasional COVID-19. Pada tahap pertama, kegiatan ini dilaksanakan di Mandala Wangi Camping Ground, Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, pada 28 hingga 29 Agustus 2021 dengan menyasar sekitar 1.000 masyarakat.
Kegiatan tersebut digagas melalui kerja sama dengan pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur. Kegiatan itu diharapkan mendekatkan layanan vaksinasi kepada masyarakat untuk memperluas serta mendorong animo dalam mendapatkan vaksin COVID-19.
Budi berharap, Vaksinasi Masyarakat Kaki Gunung dapat diperluas ke daerah lain untuk menekan laju penularan serta angka kematian akibat COVID-19.
"Saya mengimbau kalau bisa jangan di sini saja, tapi semua wisata-wisata pengunungan yang lain juga didatangi oleh teman-teman Mandalawangi dan melakukan hal yang sama," katanya.

Ketua Mandalawangi Bergerak Rahmi Hidayati mengaku siap memperluas jangkauan Vaksinasi Masyarakat Kaki Gunung di jalur-jalur pendakian lainnya. Kegiatan vaksinasi di Cibodas ini akan dijadikan sebagai percontohan untuk kegiatan lanjutan yang sedang direncanakan berlangsung di pos pendakian Salabintana dan Gunung Putri.
Rahmi mengatakan, animo masyarakat dalam wisata mendaki gunung di Jawa Barat masih relatif tinggi di tengah pandemi, sehingga dibutuhkan upaya antisipasi penularan COVID-19 kepada penduduk sekitar.
Selain mendorong percepatan kekebalan kelompok, gerakan tersebut hadir untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat di sekitar kaki gunung.
"Ini sebagai bentuk kecintaan terhadap masyarakat di kaki gunung yang sudah mendukung kita naik gunung. Karena kalau kita tidak peduli dengan masyarakat sekitar sini, mereka nanti bisa saja terkena,” katanya dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Saat Bahas Pandemi dan Vaksinasi, Megawati Minta Jokowi Tegar Hadapi COVID-19
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies

Raker Menkes dengan Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran Tahun 2026 Sebesar 114 Triliun

Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis

Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi

KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi

Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis

Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)