Menkes Budi Sebut Kasus COVID-19 di Ranah Sekolah Relatif Sedikit

Senin, 01 November 2021 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Pemerintah telah mendapatkan laporan adanya kasus positif COVID-19 dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Tapi kasus konfirmasi COVID-19 saat belajar mengajar di kelas relatif sedikit.

"Data kasus konfirmasi yang di atas 5 persen positivity rate di sekolah juga sudah ada," kata Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin saat konferensi Pers PPKM secara virtual, Senin (1/11).

Baca Juga:

Kasus Melandai, Pemkab Sleman Hentikan Operasional RSD COVID-19

Data tersebut sudah dibagikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tunjuannya agar setiap sekolah bisa melihat informasi, dan detail mengenai siapa saja murid-murid yang positif COVID-19.

Jika terjadi lonjakan kasus COVID-19 di level kelas, disarankan untuk melakukan penutupan sekolah selama 14 hari. Hal ini untuk dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.

Health Minister Budi Gunadi Sadikin at a press conference on community activity restrictions on Monday (October 11, 2021). (ANTARA/Desi Purnamawati/uyu)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA/Desi Purnamawati/uyu)

Setalah melawati 14 hari, sekolah tersebut bisa kembali melakukan tatap muka dengan menjalankan protokol kesehatan lebih ketat guna menekan penyebaran COVID-19 yang masif.

"Sekolah lain yang (tidak ada kasus COVID-19) masih bisa berjalan," papar Budi.

Baca Juga:

Empat Ribu Lebih Warga Karet Tengsin Belum Disuntik Vaksin COVID-19

Kemenkes selalu menekankan pengetatan protokol kesehatan (prokes) di kelas saat kegiatan belajar mengajar agar wabah COVID-19 tak menyerang siswa dan para pengajar.

"Kita ingin memastikan protokol kesehatan di sekolah-sekolah yang melakukan kelas tatap muka sekarang sudah mulai kita jalankan, termasuk active surveilance," pungkasnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan