Menghitung Due Date dan Memperkirakan Akurasinya
Jumat, 28 Oktober 2022 -
KAMU melakukan tes kehamilan di rumah, dua garis kecil telah muncul, dan kamu mentikannya. Namun, kapan si kecil akan tiba? Yah, tidak ada yang tahu, setidaknya tidak secara pasti.
Due date atau tanggal tenggat kehamilan adalah perkiraan yang jarang akurat. Hanya 5 dari 100 orang melahirkan pada due date mereka. Meskipun demikian, due date menjadi bagian penting dari kehamilan. Tanggal itulah yang akan membantu kamu dan dokter mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk kedatangan si kecil.
Sambil kamu menantikan kehamilan, pelajarilah tentang due date. Bagaimana cara menghitungnya dan ketahui perkiraan terbaik kedatangan bayi di rumah.
Due date adalah perkiraan kapan janin akan lahir berdasarkan kapan kandungan dimulai. Jika kamu mengetahui tanggal pastinya, yang kemungkinan besar akan terjadi ketika menggunakan fertisasi in vitro atau inseminasi interuterin, patokan itu akan membuat perkiraan lebih akurat. Namun, bahkan mengetahui perkiraan tanggal juga dapat sangat membantu.
Baca juga:

Pengertian due date
Estimasi due date (EDD) bukanlah ilmu pasti, tetapi sarana untuk memberimu dan dokter gambaran tentang kapan si kecil akan lahir. Perkiraan due date dapat menjadi patokan perkembangan bayi sebagaimana mestinya, untuk memastikan bahwa janin sehat dan siap ketika akhirnya akan lahir ke dunia.
Cara paling umum penyedia layanan kesehatan menghitung due date adalah dengan melihat 40 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir atau last menstrual period (LMP). Namun, tidak semua kehamilan berlangsung selama 40 minggu penuh, dan beberapa bahkan mungkin melewati batas waktu itu.
Namun tidak perlu khawatir, inilah mengapa due date adalah perkiraan, bukan tenggat waktu yang saklek dan pasti.
Bagaimana jika kamu tidak dapat mengingat menstruasi terakhir, atau mengalami menstruasi yang tidak teratur? Dalam hal ini, dokter atau bidan akan melakukan USG untuk mendapatkan perkiraan yang lebih baik tentang kapan kamu mengandung dan kapan janin akan lahir.
Akurasi due date
Janin tidak memiliki kalender, mereka juga tidak mengikuti jadwal. Faktanya, kebanyakan orang hamil melahirkan antara 37 dan 42 minggu. Jadi, meskipun due date dapat memberimu gambaran tentang kapan kelahiran terjadi, itu bukan jaminan.
Ada banyak pilihan daring untuk menghitung kehamilan dan prediksi due date. Sebagian besar perhitungan mengikuti metode yang sama seperti dokter dan bidan, tetapi alih-alih menghitung angka secara manual, mereka melakukan perhitungan untuk kamu.
Jika kamu tertarik untuk melihat seberapa akurat perhitunganmu dibandingkan dengan perkiraan dokter, coba gunakan penghitung kehamilan yang disediakaan American Pregnancy Association. Namun, perlu diingat bahwa kamu harus mengetahui tanggal menstruasi terakhir atau tanggal pembuahan dan berapa lama siklus menstruasimu berjalan.
Baca juga:

Perkiraan lain
Meskipun kamu memiliki perkiraan kapan janin akan lahir, ada beberapa tanda lain bahwa persalinan sudah dekat. Selain ketuban pecah dan pembukaan serviks, perhatikan perubahan yang mungkin dialami tubuhmu.
Posisi janin di bawah
Setelah janin berada dalam posisi kepala di bawah, mereka akan masuk ke panggul untuk bersiap-siap keluar dari jalan lahir. Tidak hanya mungkin baby bump terlihat lebih rendah secara fisik, tetapi kamu juga mungkin akan mengalami lebih banyak tekanan pada kandung kemih.
Alami kontraksi
Kamu mungkin pernah mengalami Braxton-Hicks, atau kontraksi persalinan palsu, selama kehamilan. Biasanya, kontraksi semacam itu datang dan pergi. Jika kamu berbaring atau minum air, tetapi jika kontraksi menjadi lebih teratur atau konsisten, biasanya itu pertanda persalinan sudah dekat.
Muncul flek
Tidak, ini bukan pengalaman yang terdengar paling glamor di dunia, tetapi itu adalah tanda bahwa janin sedang berusaha keluar. Sumbat lendir menghalangi pembukaan serviks selama kehamilan untuk melindungi janin dari bakteri. Jadi begitu leher rahim mulai berubah dan melebar, sumbatan akan lepas untuk mempersiapkan jalan bagi si kecil. (aru)
Baca juga: