Mengenal Sindrom Feline Hyperesthesia pada Kucing

Jumat, 29 September 2023 - Ikhsan Aryo Digdo

JIKA kucing kamu memiliki kulit punggung berkedut, sering mengeong berlebihan, sering mengejar ekor, seperti kesakitan saat dibelai dan terlihat kelelahan, bisa jadi kucingmu mengidap sindrom feline hyperesthesia. Gejala tadi terlihat seperti biasa saja, tapi ternyata tidak.

Melansir dari laman PetMD, Feline hyperesthesia syndrome (FHS) juga disebut dengan sindrom kulit bergulir dan penyakit kucing berkedut. FHS umumnya melibatkan kontraksi otot yang tidak dapat dikendalikan kucing dan bersamaan dengan perubahan perilaku.

Baca Juga:

Tesla Jual Tempat Tidur Kucing Bertema Cybertruck

FHS masih kurang dipahami dan mungkin disebabkan oleh neurologis, psikologis, atau dermatologis (kulit). Berbagai kondisi lain yang terlihat sangat mirip harus disingkirkan sebelum sindrom hyperesthesia kucing didiagnosis.

Ras kucing yang rentan terkena feline hyperesthesia syndrome

Sindrom hyperesthesia pada kucing dapat terjadi pada kucing mana pun, meskipun lebih sering ditemukan pada kucing Abyssinian, Burma, Persia, dan Siam. FHS juga lebih sering terjadi pada kucing muda. Dalam dua penelitian, usia rata-rata ketika tanda-tanda pertama kali diketahui adalah sekitar tahun pertama kehidupan kucing, dan sebagian besar kucing dengan kondisi tersebut berusia di bawah 7 tahun.

Jika kucing terlihat sering cepat lelah, hati-hati bisa jadi itu gejala awal sindrom ini. (Foto: freepik/pvproduction)

Penyebab Sindrom

Sebenarnya, tidak ada yang benar-benar tahu apa yang menyebabkan sindrom hyperesthesia. Kucing berbeda akan merespons jenis pengobatan berbeda, yang menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa penyebab mendasarinya. Pada beberapa kucing, sindrom hyperesthesia didiagnosis bersamaan dengan kondisi mendasar lainnya.

Penyebab sindrom hyperesthesia kucing biasanya dianggap dermatologis (masalah kulit), neurologis (masalah pada sistem saraf), atau psikologis (masalah kesehatan mental). Masing-masing mungkin memiliki pemicu yang berbeda.

Hipersensitivitas terhadap makanan juga dapat menyebabkan FHS. Dalam penelitian terbaru, seekor kucing mengalami gejala hiperestesi yang hilang setelah mencoba diet protein terhidrolisis.

Baca Juga:

Apa yang Menarik Kucing Selain Makanan?

Perilaku mengejar ekor sendiri, selalu mengeong dan sakit jika dibelai juga merupakan gejala yang perlu diwaspadai. (Foto: freepik/freepik)

Pengobatan

Setelah kondisi hiperestesia kucing didiagnosis, dokter hewan kamu mungkin perlu berkonsultasi atau merujukmu ke ahli perilaku hewan untuk mendapatkan rencana perawatan lebih lengkap lagi. Perawatan untuk kucingmu mungkin termasuk:

- Perubahan pada lingkungan

- Obat/suplemen

- Modifikasi perilaku

Tujuan pengobatan adalah untuk membuat perubahan yang membantu mengurangi sindrom. Modifikasi perilaku akan memberi kucing kamu merespons emosional atau perilaku yang berbeda untuk dilakukan selama masa stres. (dgs)

Baca Juga:

5 Tanda Kucing Depresi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan