Apa yang Menarik Kucing Selain Makanan?
                Kucing sangat peduli dengan pemiliknya, tapi mungkin suka menyembunyikan kepedulian itu. (Foto: Pexels/Daniel Kondrashin)
SEMUA penelitian menemukan bahwa isyarat sosial visual lebih efisien untuk menarik perhatian kucing daripada suara. Jadi, para pemilik anabul ini tidak perlu terlalu bergantung pada makanan untuk mendapat perhatian binatang peliharaan ini.
Temuan itu berdasarkan percobaan tentang berbagai modalitas indra: melihat, mendengar, menyentuh, mencium, dan mengecap pada kucing.
Manusia unggul dalam penglihatan sedemikian rupa sehingga modalitas indra kita yang lain secara signifikan kurang dapat diandalkan. Hewan lain lebih baik dengan indera lain.
Anjing hebat dengan penciuman. Fajah dan kuda sangat baik dalam persepsi pendengaran.
Sementara kucing sudah lama diasumsikan bahwa mereka, seperti kuda dan gajah, memiliki pendengaran yang jauh lebih baik daripada modalitas indera lainnya.
Alasan utamanya adalah karena kerabat terdekat mereka—harimau, singa, dan kucing besar lainnya—jauh lebih unggul dalam hal pendengaran daripada modalitas indra lainnya. Namun sebuah studi baru-baru ini meragukan asumsi ini.
Baca juga:
Para peneliti menguji empat kondisi: hanya mendengar, hanya melihat, keduanya, dan tidak keduanya. Pertanyaannya, kondisi mana yang paling mungkin menarik perhatian kucing ke pelaku eksperimen.
Ukuran sampel percobaan agak kecil. Hanya 18 ekor. Kucing yang menjadi subjek telah 'bekerja' di kafe kucing selama bertahun-tahun dan mungkin lebih banyak terpapar manusia daripada kucing lain.
Hasil penelitian cukup jelas dan sangat mengejutkan: penglihatan saja dan penglihatan plus pendengaran. Sejauh ini, dua itulah cara paling efisien untuk menarik perhatian kucing.
"Hasil ini mengejutkan karena kontras dengan apa yang kita ketahui tentang harimau dan singa, yang mendengar dengan sangat jelas, mengalahkan melihat," ujar Profesor Filosofi Bence Nanay, PhD di University of Antwerp dan Cambridge University dalam artikelnya di Psychology Today (10/5).
Bagaimana ini bisa di balik pada kucing rumahan? Penjelasan yang jelas dan konsisten dengan detail eksperimen ini adalah bahwa kehidupan mental kucing rumahan telah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial manusia.
Baca juga:
Isyarat visual yang digunakan para peneliti sebagian besar adalah isyarat sosial visual, seperti kontak mata dan kedipan lambat.
"Jadi, apa yang benar-benar ditunjukkan oleh hasil adalah bahwa kucing bagus dalam isyarat visual selama mereka juga isyarat sosial," jelas Nanay.
Satu mitos yang terus-menerus, tetapi sangat bisa dimengerti, tentang kucing versus anjing adalah bahwa kucing adalah makhluk yang kurang sosial. Anjing mencintai pemiliknya dan sangat bersemangat dengan yang dilakukan pemiliknya.
Kucing tampak sangat pandai menyendiri dan menolerir pemujaan pemiliknya. "Tetapi hasil percobaan baru-baru ini menunjukkan betapa kelirunya kontras ini: Kucing sangat peduli dengan pemiliknya, tapi mungkin suka menyembunyikan kepedulian itu. Anjing menunjukkan hal ini dengan cara yang lebih jelas," ujarnya.
Temuan bahwa isyarat sosial visual lebih efisien untuk menarik perhatian kucing daripada suara adalah bagian lain dari teka-teki dalam memahami kehidupan sosial hewan yang kompleks dan rumit. (aru)
Baca juga:
Jared Leto dan Doja Cat Jadi Kucing Karl Lagerfeld di Met Gala 2023
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Era Baru Audio Mobil: Nakamichi Hadirkan Inovasi Lewat Acara ‘All Things New’
                      Indonesia Diecast Expo 2025 Siap Hadirkan Nuansa Nostalgia Lewat Tema 'Back to The Days'
Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta
                      Polisi Tetapkan 1 Anak Di Bawah Umur Tersangka Pejarahan Kucing Uya Kuya
                      Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus
                      Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
                      LEGO Datangkan Petualangan di Set One Piece, Yuk Menjelajah Bersama Kru Topi Jerami
                      Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
                      DKI Jakarta Targetkan 22 Ribu Sterilisasi Kucing 2025, Strategi Jitu Kendalikan Populasi Hewan Liar
                      Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya