Mengenal Sindrom Edema Idiopatik

Jumat, 05 November 2021 - Ananda Dimas Prasetya

APA itu edema idiopatik? Ini adalah satu penyakit yang belum banyak diketahui masyarakat Indonesia. Penyakit ini juga dijuluki dengan sindrom malfungsi tubuh. Kondisi yang membuat retensi cairan berkumpul dan mengakibatkan terjadinya pembengkakan di area tertentu.

Biasanya pengidapnya akan mengalami pembengkakan di area wajah, lengan, dan kaki. Sindrom edema idiopatik akan lebih parah jika terjadi pada siang hari, ketika pengidapnya sedang aktif melakukan kegiatan.

Mengutip laman somepomed, edema idiopatik lebih sering menyerang perempuan yang sedang mengalami masa pra-menopause. Ketika tubuh mengalami ketidakseimbangan hormon, edema idiopatik seringkali timbul sebagai gejala dari sebuah penyakit.

Bukan hanya itu faktor yang menyebabkan sindrom ini muncul. Kamu juga bisa mengidap edema idiopatik jika tidak menerapkan pola hidup sehat.

Baca juga:

Lidah Berwarna Putih, Ada Apa?

1. Menopause

Mengenal Sindrom Edema Idiopatik
Perempuan yang sudah menopause dan lanjut usia rentan mengalami sindrom edema idiopatik. (Foto: Pixabay/sabinevanerp)

Menopause biasanya terjadi kepada perempuan yang mulai memasuki usia 40an. Fase menopause adalah ketika proses alat reproduksi perempuan mulai tidak berfungsi atau tidak haid lagi. Itu lah mengapa perempuan yang sudah usia lanjut mulai kesulitan untuk hamil.

Fase menopause tentunya membuat keseimbangan hormon di dalam tubuh perempuan menjadi kacau seketika. Salah satu cara tubuh menunjukkan adanya kekacauan hormon adalah timbulnya edema idiopatik, seperti pembengkakan di beberapa area tubuh.

2. Diabetes

Mengenal Sindrom Edema Idiopatik
Diabetes atau penyakit gula mendatangkan berbagai komplikasi, termasuk edema idiopatik. (Foto: Pixabay/silviarita)

Pengidap diabetes pasti sudah akrab dengan yang namanya kaki bengkak. Diabetes memang seringkali mendatangkan berbagai komplikasi penyakit, salah satunya edema idiopatik.

Kondisi seperti ini disebabkan oleh rusaknya pembuluh kapiler, sehingga cairan di dalamnya masuk ke jaringan di sekitarnya kemudian menimbulkan pembengkakan.

Baca juga:

Pusing Setelah Workout? Awas, Bisa Jadi ini Penyebabnya

3. Depresi

Mengenal Sindrom Edema Idiopatik
Depresi dapat memicu berbagai penyakit. (Foto: Pixabay/PDPics)

Orang depresi seringkali mengidap sindrom idiopatik. Ciri-ciri edema idiopatik tidak hanya pembengkakkan pada beberapa area tubuh saja. Seringkali orang merasakan gejala penyakit ini berupa kenaikan dan penurunan berat badan secara drastis, tubuh terasa sakit meskipun tidak melakukan aktivitas berat, atau sakit kepala sampai mual dan muntah.

4. Diet ketat

Mengenal Sindrom Edema Idiopatik
Kekurangan asupan protein dapat menyebabkan edema idiopatik. (Foto: Pixabay/stevepb)

Mengurangi porsi makan secara drastis akan memberikan dampak buruk bagi tubuh. Meskipun sedang menjalankan diet, bukan berarti kamu boleh mengabaikan kandungan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Jika terlalu ketat sampai kekurangan asupan protein, sindrom edema idiopatik juga bisa muncul. (Mar)

Baca juga:

Kandungan Makanan ini Dipercaya dapat Meredam Gangguan Kecemasan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan